Liputan6.com, Jakarta - Setelah melakukan rapat koordinasi beberapa kali, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) di wilayah DKI Jakarta segera direalisasikan.
Diharapkan sebelum tanggal 31 Agustus, segala permasalahan mengenai penyelesaian LRT tuntas, termasuk untuk high speed train (kereta cepat) Jakarta-Bandung.
"Mudah-mudahan hari ini Peraturan Presidennya segera ditandatangani," ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung usai mengikuti rapat terbatas bersama Jokowi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Menko Perekonomian Darmin Nasution yang hadir menambahkan, setelah melakukan diskusi panjang, masih ada satu hal yang belum bisa ditemukan dalam kesepakatannya terkait pembangunan LRT itu.
"Kita membutuhkan waktu sekitar 2 hari untuk menyelesaikan itu. Paling tidak awal minggu depan kita sudah mempunyai keputusan bulat mengenai LRT," kata Darmin.
Menko Maritim Rizal Ramli menjelaskan, ada beberapa hal penting yang perlu dibahas lebih dalam. Pertama, seluruh prosesnya harus betul-betul kompetitif, agar bisa mendapatkan biaya konstruksi semurah mungkin. Hal kedua, yaitu isu siapa yang menanggung bebannya, karena tentu akan terkait dengan tarif.
"Presiden Jokowi tidak mau tarifnya terlalu mahal sehingga rakyat tidak bisa menikmati. Tentu dengan syarat bahwa sebagian dari pembiayaan itu akan dibiayai pemerintah. Bagaimana caranya, bagaimana prosedur dan sebagainya. Itu yang kita masih perlu bahas," ucap Rizal.
Ketiga, lanjut Menko Maritim, tentang teknologinya supaya bisa compatible. Ia menegaskan, jangan sampai pembangunan suatu moda transportasi, namun tidak menyambung sama segmen yang lain.
“Supaya moda transportasi di Jabotabek ini betul-betul bisa integrated. Ide tentang LRT ini ide yang bagus sekali, karena kota sebesar Jakarta tidak mungkin tidak ada transportasi publik yang baik,” papar Rizal.
Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana membangun LRT untuk jalur Bogor–Cawang–Dukuh Atas. Diharapkan jalur ini selesai pembangunannya, dalam artian LRT bisa beroperasi penuh pada tahun 2018.
Pembangunan jalur LRT ini tidak memerlukan pembebasan lahan karena akan memakai jalur tol, dari Bogor–Cawang, Cawang–Dukuh Atas, kemudian Bekasi–Cawang, Cawang–Dukuh Atas. (Ron/Ado)