2 Jasad yang Ditemukan di Pulau Air Diidentifikasi

"Jenazah atas nama Tarmudi (21) dan Leman (29). Keduanya asal Indramayu, Jawa Barat," jelas Andi.

oleh Audrey Santoso diperbarui 19 Agu 2015, 06:25 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2015, 06:25 WIB
kecelakaan
Upaya penyelamatan korban tabrakan kapal cepat dan banana boat di Pantai Tanjung Karang, Donggala. (Liputan6.com/M Taufan SP Bustan)

Liputan6.com, Jakarta - Dua jenazah pria yang ditemukan warga mengapung di Pulau Air, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Sabtu 15 Agustus lalu berhasil diidentifikasi. Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Andi Herindra Rahmawan mengatakan, keduanya adalah anak buah kapal (ABK) penangkap cumi-cumi KM Senantiasa II.

Kapal itu hancur ditabrak kapal tanker tak dikenal di wilayah perairan Ujung Karawang, kawasan Bekasi. Jawa Barat pada Minggu 9 Agustus 2015.

"Jenazahnya sudah diambil pihak keluarga di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat). Kasusnya ditangani Ditpolair Polda Metro Jaya," kata Andi ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Andi mengungkapkan, kondisi jenazah kedua ABK itu saat ditemukan sangat mengenaskan dan hampir tak dikenali. Bagian tubuhnya sudah tidak lengkap. Kendati demikian, identitasnya berhasil diungkap lantaran pihak keluarga dan nakhoda kapal yang melaporkan kehilangan mereka, mengenali pakaian yang dikenakan kedua korban.

"Jenazah atas nama Tarmudi (21) dan Leman (29). Keduanya asal Indramayu, Jawa Barat," jelas Andi.

Dihubungi secara terpisah, Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya Kompol Edi Guritno menjelaskan, peristiwa tabrakan antarkapal itu terjadi saat KM Senantiasa II yang dinakhodai Wasa hendak melaut dengan 10 ABK. Saat itulah kapal tanker besar menabrak.

Edi menilai kapal tanker tersebut tidak menyadari bahwa baru saja menabrak kapal kecil. Tujuh ABK dan nakhoda kapal bernama Wasa berhasil menyelamatkan diri saat kecelakaan terjadi.

"Biasanya kapal besar kalau menabrak kapal kecil tidak berasa. Saat itu 7 ABK plus nakhodanya selamat. Tapi mereka sadar 3 temannya hilang," ujar Edi. Hingga saat ini, tambah Edi, masih ada satu ABK lagi bernama Ririn (19) yang belum dapat diketahui nasibnya. (Sun/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya