Liputan6.com, Jakarta - ‎Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan,‎ sampai saat ini pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand masih melakukan penyisiran ke 17 rumah sakit pascaledakan bom di depan Kuil Erawan, Bangkok.
Penyisiran dilakukan guna mencari informasi mengenai data-data korban. Terutama kemungkinan masih adanya korban dari WNI.
‎"KBRI masih terus melakukan pencarian ke sekitar 17 rumah sakit yang saat ini menampung korban dari pengeboman tersebut. KBRI sudah mengerahkan timnya untuk menyisir semua rumah sakit yang ada," ujar Iqbal di Kemenlu, Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Iqbal mengatakan, dari informasi yang diterima, memang dipastikan WNI yang jadi korban hanya 2 orang. Mereka adalah HI (61) yang mengalami luka dan istrinya, LLT (61) yang tewas akibat ledakan bom tersebut.
"Memang kalau kita mengacu pada hotline, hanya ada satu laporan yang kita terima mengenai kehilangan keluarga pasca pemboman tersebut. Itu yang sekarang sudah kita rilis kepada teman-teman mengenai korban. Di mana korbannya suami (HI) mengalami luka dan istrinya (LLT) meninggal dunia," ucap Iqbal.
Mengenai dengan kondisi HI yang masih dirawat di rumah sakit, menurut Iqbal, pemulangannya tergantung dari keputusan tim dokter yang menangani. Apakah yang bersangkutan sudah diperbolehkan pulang atau masih perlu dirawat.
"Sangat tergantung pada assessment rumah sakit, apakah yang bersangkutan sudah fit untuk flight atau belum," kata Iqbal.
Selain pihak keluarga, lanjut Iqbal, ada tim dari KBRI yang juga turut mendampingi HI selama dirawat di rumah sakit. Bahkan, Duta Besar RI untuk Thailand menyempatkan diri untuk menjenguk HI.
"Ada keluarga yang mendampingi. Dari kbri juga ada yang mendampingi. Bahkan dubes sendiri langsung mengunjungi yang bersangkutan di rumah sakit," kata Iqbal.‎
Sebuah bom meledak di keramaian depan Kuil Erawan, Bangkok, Thailand Senin 17 Agustus 2015. Hingga saat ini, sudah 22 orang yang dinyatakan tewas termasuk 8 warga asing. 2 di antaranya merupakan WNI, yakni HI (61) dan LLT (61). HI mengalami luka di bagian kepalanya, sedangkan istrinya meninggal dunia.
Sehari setelah ledakan di dekat Kuil Erawan, serangan terjadi lagi, tepatnya pada Selasa 18 Agustus. Bahan peledak dilemparkan dari jembatan dan masuk ke dalam air di Sungai Chao Praya di Bangkok. Tidak ada yang terluka. (Mvi/Mut)