Sejarawan Betawi Tantang Gusur Rumah di Pluit, Ini Respons Ahok

JJ Rizal meminta Ahok membongkar rumahnya karena berada di daerah resapan air. Bagaimana respons Ahok?

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 21 Agu 2015, 20:51 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2015, 20:51 WIB
20150821-Gubernur Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sejarawan Betawi JJ Rizal mengkritik keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tetap menggusur warga Kampung Pulo, Jakarta Timur. Rizal meminta Ahok membongkar rumahnya karena berada di daerah resapan air.

Mendengar hal itu, Ahok menganjurkan Rizal mengetahui lebih dulu keadaan Pluit.

"Isu itu tuh adanya di Pantai Indah Kapuk (PIK). Bedain PIK dengan Pluit," tegas Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Menurut Ahok, posisi kediamannya di Kompleks Pantai Mutiara jauh dari Pantai Indah Kapuk. Dia menawarkan Rizal untuk berguru kepadanya bila ingin membicarakan masalah Pluit.

"PIK sama Pluit itu beda. Yang punya saya Muara Angke, Muara Baru. Kalau gitu Nizamzaman juga kena dong Pelabuhan Nizamzaman. Makanya dia enggak ngerti. Makanya kalau mau nanya Pluit tanya gua," tutup Ahok.

Sejarawan Betawi JJ Rizal sebelumnya mengkritik kebijakan Gubernur Ahok yang menggusur bangunan di Kampung Pulo hingga terjadi bentrokan dengan warga. Seharusnya Ahok sadar dirinya tak beda jauh dengan warga Kampung Pulo yang bangunan rumahnya menjadi penyebab banjir.

"Ahok gusur dong rumahnya karena di lahan hutan mangrove yang dijadikan hunian mewah dan akibatkan penurunan tanah, banjir rob, baru bela yang benar. Apa Ahok sadar dan punya pengetahuan bahwa ia pun sejenis orang Kampung Pulo yang dituduh penghuni liar penyebab bencana banjir karena tinggal di Pluit," kata JJ Rizal dalam akun twitternya @JJRizal. (Ali/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya