Liputan6.com, Jayapura - Dua karyawan Trigana Air service wilayah Papua diperiksa penyidik Polda Papua. Keduanya diperiksa terkait kasus dugaan manifes palsu pesawat jenis ATR-42 dengan nomor lambung PK-YRN yang jatuh di Oksibil, Pegunungan Bintang, 16 Agustus lalu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Rudolf Patrige mengatakan, ada 10Â penumpang yang tak masuk dalam manifes, namun ikut dalam pesawat tersebut. Saat ini, keduanya masih diperiksa penyidik Polda Papua.
"Tidak menutup kemungkinan akan ada lagi karyawan Trigana lainnya yang kita periksa. Pascakejadian tanggal 16 Agustus, Polda Papua langsung menyelidiki daftar manifes pada keesokan harinya," ucap Rudolf di Jayapura, Selasa (25/8/2015).
Informasi yang diterima Liputan6.com, para karyawan Trigana ini diduga membeli tiket menggunakan banyak KTP. Lalu, karyawan itu menjual kembali tiket dengan harga 2 kali lipat.
"Tiket normal Trigana, tujuan Jayapura-Osibil, biasa dijual dengan harga Rp 1.050.000. Namun, tiket selalu habis di counter Trigana, maka kami biasa membeli di luar counter atau bisa dikatakan calolah. Harga yang ditawarkannya pun bervariasi mulai Rp 1.500.000 hingga Rp 2 juta untuk bisa naik ke Oksbil. Begitu juga dengan arah sebaliknya," kata Nana, salah satu pegawai di Oksibil.
Sebelumnya, Direktur Operasional PT Trigana Air Benny Sumaryanto menyebutkan, ada sekitar 3-4 orang karyawan Trigana yang terindikasi melakukan pemalsuan manifes penumpang. Karyawan ini terancam akan dipecat dari pekerjaannya.
"Penyelidikan secara internal telah kami lakukan, karyawan yang melakukan pemalsuan manifes ini sehari-harinya bertugas di ground landing dan staf Trigana sendiri. Dalam penyelidikan internal, memang ditemukan ada oknum yang menggunakan KTP-nya untuk membeli tiket yang nantinya digunakan oleh calon penumpang lain. KTP-KTP asli tapi palsu itulah dipakai oknum ini untuk menjual tiket, sehingga manifes dan penumpang yang terbang berbeda," jelas Benny.
Dia mengklaim, ada 10 nama yang tidak sesuai dengan daftar manifes. Nama-nama tersebut juga pernah dirilis oleh Polda Papua. Di antaranya Yohanis Kiabra diganti Nelson Wayam, Yunus Setamanggi diganti Yana Uropka, Ardono Hikmad diganti oleh Yance Wapdanon, Yundriadi diganti Kayus Kipka, Susilo diganti Terianus Salawala, Piter diganti oleh Eli Uropmabin, Surya diganti Timius Dupui, Marusaha Sitorus diganti Obhet Turukna, Petrus Tekege diganti John Gasper. (Bob/Sun)
Dugaan Manifes Palsu, 2 Karyawan Trigana Diperiksa Polisi
Ada 10 penumpang yang tak masuk dalam manifes, namun ikut dalam pesawat tersebut.
diperbarui 25 Agu 2015, 15:45 WIBDiterbitkan 25 Agu 2015, 15:45 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ibu Kota Taiwan Gunakan Anjing untuk Tingkatkan Keamanan Lingkungan, Bagaimana Caranya?
Pihak Harvey Moeis Pertanyakan Gugatan Jaksa Soal Penghitungan Kerugian Negara di Kasus Timah
Indonesia jadi Negara Produsen Kopi Terbesar ke-4 Dunia
Lokasi Strategis jadi Dipertimbangkan Sebelum Beli Rumah dan Berinvestasi Properti
BSI Sudah Salurkan Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan Rp 62,5 Triliun
Cara Ampuh Menghilangkan Rasa Pahit Pare tanpa Merebus dengan Garam
Jangan Abaikan, ISPA Bisa Sebabkan 5 Penyakit Berbahaya pada Anak
Jangan Terkecoh, Ini Bedanya Wartawan dengan Konten Kreator di Era Digital
Link Live Streaming Liga Inggris Tottenham vs Liverpool 22 Desember 2024 di Vidio
Hemat Subsidi LPG Rp 3,5 Triliun, KPPU Usul 3 Juta Rumah Tersambung Jargas
Kemenekraf Gelar Pelatihan Juru Masak Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Anggarannya Capai Rp1,5 Miliar untuk 5 Kota
Pria Tewas Tersengat Listrik saat Sedang Cat Pelapis Anti Bocor di Genteng