BNN: Permen Lolipop di Bogor Bebas Narkoba

"‎Ada temuan diduga narkoba bentuk lolipop di Bogor. Setelah diperiksa hasilnya negatif," ujar Slamet.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 27 Agu 2015, 21:52 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2015, 21:52 WIB
Android Lolipop
(ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Peredaran narkoba di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Sejumlah isu terkait produk mengandung narkoba pun meresahkan warga. Salah satunya informasi mengenai adanya permen lolipop mengandung narkoba yang beredar di Bogor dan sekitarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kabag Humas ‎Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Pol Slamet Pribadi menegaskan, tidak ada kandungan narkoba pada permen lolipop yang beredar di kawasan Bogor.

"‎Ada temuan diduga narkoba bentuk lolipop di Bogor. Setelah diperiksa hasilnya negatif," ujar Slamet di Kantor BNN, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2015).

Menurut Slamet, kasus tersebut bermula dari temuan BNN Kabupaten Bogor yang mendapatkan laporan dari warga terkait dugaan beredarnya narkoba lolipop. Permen yang diduga mengandung narkoba tersebut dipasarkan dengan harga Rp 1.000 hingga 3.000.

"Kami dapat sampel dari BNN Kabupaten Bogor. ‎Setelah kami periksa hasilnya negatif. Makanya kami cepat informasikan supaya isu itu tidak meresahkan masyarakat," sambung dia.

Slamet melanjutkan, memang ada beberapa kasus jenis makanan yang mengandung narkoba beberapa waktu lalu. Namun biasanya produk-produk tersebut dijual secara ilegal dan dipatok dengan harga tinggi.

Kendati begitu, BNN mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap peredaran narkoba apa pun jenisnya. Ia juga meminta agar seluruh elemen turut membantu memerangi bahaya narkoba.

"Meski negatif, BNN tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai modus peredaran gelap narkoba yang semakin beragam. Juga agar para orangtua selalu mengawasi anak-anaknya" pungkas Slamet

Kepala UPT Laboratorium BNN Kombes Pol Kus Wardhani menjelaskan, sampel lolipop yang diambil dari BNN Kabupaten Bogor hanya mengandung zat makanan biasa. Ia juga menyatakan jajanan tersebut tidak ditemukan zat psikotropika apa pun.

"‎Kami hanya temukan zat- zat pemanis, pewarna makanan, dan zat gula biasa sama yang ada dalam permen lainnya. Saya hanya menemukan itu saja tidak menemukan apa-apa," jelas Kus. (Ron/Ans)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya