Liputan6.com, Jakarta - TNI dan Polri kembali bentrok di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Bentrokan pecah pada Minggu 30 Agustus 2015 sekitar pukul 13.00 Wita saat berlangsung kegiatan balapan (road race). Menteri Pertahanan Ryamizard Ryaccudu merasa geram atas insiden tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang memalukan.
"(Bentrokan TNI-Polri) Itu memalukan," ujar Ryamizard di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Baca Juga
Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan masalah tersebut sudah diselesaikan secara adat.
Advertisement
"Itu sudah diselesaikan oleh Pangdam (Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar). Diselesaikan secara adat," tegas Luhut.
Saat ditanya apakah ada cara untuk kembali TNI dan Polri tidak selalu bentrok, dia hanya ingin fokus menyelesaikan masalah gejolak ekonomi dewasa ini.
"Kamu kakak-beradik saja bisa berkelahi, itu bukan masalah serius. Masalah serius itu bagaimana ekonomi kita bertambah baik," ungkap Luhut.
Luhut menegaskan, kejadian itu masih terus diselidiki untuk mengungkapkan sang tersangka. Saat ini, pihaknya masih menunggu laporan dari tim penyelidik.
"Kita lagi selidiki, kita tunggu laporannya. Kita fokus masalah besok pagi (demo buruh)," pungkas Luhut.
Perkelahian antara Bripda Ambo Sikki anggota Patmor Polres Polman dengan seorang oknum TNI di Majene terjadi pada Minggu 30 Agustus 2015 pukul 13.00 Wita. Bentrok pecah saat berlangsung kegiatan balapan (road race).
Kejadian dipicu ketika seorang petugas keamanan menegur penononton dari teman TNI yang berada area lintasan balapan. Hal ini agar tidak mengganggu jalannya balapan serta menghindari kecelakaan lalu lintas.
Namun anggota TNI yang berada di tempat tersinggung kemudian memperkenalkan dirinya jika ia juga adalah anggota. Akibatnya, perkelahian tak terelakkan. Kapolres Polman, AKBP Agung Adi Kurniawan kemudian memediasi kedua belah pihak dan akhirnya terjadi perdamaian.
Namun pada pukul 16.00 Wita, di tempat yang sama terjadi lagi keributan antara anggota 721/Makasau. Dalam peristiwa itu, terjadi penembakan terhadap anggota Kompi Senapan B Yonif 721/Makkasau atas nama Prada Yuliadi.
Aksi itu diduga terkait kesalapahaman dari anggota Kodim 1401/Majene sebelumnya. Akibat kejadian ini, Prada Yuliadi terkena tembakan di bagian perut dan meninggal dunia di tempat. (Ali/Mut)