Pangdam Jaya: Demo Buruh, TNI Bantu Jaga Mal dan Pertokoan

Meski dengan penjagaan ketat, Pangdam Jaya berharap tidak akan ada kerusuhan ataupun pelanggaran peraturan saat demo buruh.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 31 Agu 2015, 23:49 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2015, 23:49 WIB
Jelang KAA, Kawasan Bundaran HI Dijaga TNI
Meski dengan penjagaan ketat, Pangdam Jaya berharap tidak akan ada kerusuhan ataupun pelanggaran peraturan saat demo buruh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Demonstrasi buruh akan digelar secara besar-besaran pada Selasa 1 September 2015. Puluhan ribu buruh dari Jakarta dan wilayah sekitar akan bergerak menuju Ibukota. Mengantisipasi demo buruh tersebut, pusat-pusat perekonomian bakal dijaga ketat jajaran kepolisian yang dibantu anggota TNI.

Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Letnan Jenderal TNI Agus Sutomo mengatakan, tentara turut membantu pengamanan pertokoan dan mal. Untuk pengamanan seluruh wilayah Ibukota akan diterjukan 17 Satuan Setingkat Kompi.

"Demo buruh, kita (TNI) akan backup 17 SSK. Di mana 3 SSK akan ada di Monas sejak pagi. Intinya Makodam Jaya backup Polda Jaya. Anggota kami siaga dari koramil sampai babinsa. Pasukan lain kita siagakan hingga sentra-sentra ekonomi masyarakat. Semua pertokoan seperti mal akan dijaga tentara," ucap Letjen TNI Agus di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (31/8/2015).

Meski dengan penjagaan ketat, Agus berharap tidak akan ada kerusuhan ataupun pelanggaran peraturan saat demo buruh.

"Insya Allah tidak akan terjadi apa-apa. Sebab Sabtu lalu, kita sudah ketemu tokoh-tokoh mereka (buruh) dan janji tidak akan rusuh," tukas Agus.

Dia juga menerangkan selain berjanji tidak akan rusuh, hal yang membuat para buruh tidak berbuat melanggar hukum karena pihak pemerintah juga berjanji akan menerima buruh.

"Mereka (buruh) senang karena aspirasi besok, langsung akan diterima menteri," pungkas Letjen Agus.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan akan ada 52.000 buruh yang akan hadir. Para buruh tersebut menuntut hak mereka dari imbas perekonomian Indonesia yang masih gonjang-ganjing. (Ans/Ado)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya