Tak Ada TPS di Rusun Jatinegara Barat, Ini Solusi Ahok

Ahok menjelaskan, incinerator ini akan membuat sampah bisa diolah langsung hingga hancur tak tersisa.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Sep 2015, 12:43 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 12:43 WIB
20150821- Warga Kampung Pulo Pindah ke Rusunawa Jatinegara-Jakarta
Warga korban penggusuran Kampung Pulo sudah menempati di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Jumat (21/8/2015). Dari 429 warga yang telah mengikuti undian unit hunian, baru 238 warga Kampung Pulo yang telah mengambil kunci. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Rusunawa Jatinegara Barat perlahan mulai ditempati warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Hanya, rusun itu belum memiliki tempat pembuangan sampah sementara (TPS).

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta warga bersabar. Sementara, pihaknya akan menyediakan kontainer sebagai TPS.

"Kita kasihkan yang truk-truk kontainer. Bertahap. Nanti ke depan, kalau bangun tuh, kita langsung pengen ada incinerator--alat pengolah sampah, olah di tempat," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Ahok menjelaskan, incinerator ini akan membuat sampah bisa diolah langsung hingga hancur tak tersisa. Dengan alat ini, sampah dari rusunawa Jatinegara Barat tidak perlu keluar rusun.

Untuk mengatasi masalah sampah sementara ini, kata Ahok, kontainer akan disiapkan sesering mungkin. Setiap harinya, petugas kebersihan akan datang mengangkut sampah dari rusun.

"Masih di situ aja, taruh pakai kontainer. Truk nya mesti sering datang aja," tutup Ahok.

Rusunawa Jatinegara Barat merupakan tempat relokasi bagi warga Kampung Pulo, Jakarta Timur yang belum lama ini dieksusi oleh Pemprov DKI Jakarta.

Rusun Jatinegara Barat ini tersedia 527 unit. Sedangkan jumlah warga Kampung Pulo yang direlokasi ke rusun tersebut sekitar 519 kepala keluarga (KK). (Rmn/Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya