Rano Karno Didemo Ratusan Warga Banten

Kecamatan Ciomas merupakan wilayah domisili orangtua, keluarga, dan leluhur dari mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 02 Sep 2015, 16:14 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 16:14 WIB
Ratusan Warga Banten Mendemo Rano Karno
Gubernur Banten Rano Karno saat menanggapi demo warga, Rabu (2/9/2015) (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Ratusan warga dari Kecamatan Barugbug dan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten mendemo Gubernur Banten Rano Karno di depan kantornya, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Serang. Mereka menuntut perbaikan infrastruktur di wilayah mereka.

"Kami hanya datang ke sini sebaga elemen masyarakat yang tergabung dari Barugbug-Ciomas, ingin memberikan dukungan kepada pemerintah yang sah. Jangan takut kepada hal apapun untuk mendukung (program pro) masyarakat," kata Koordinator aksi, Yani Mulyani, di sela-sela demonstrasi, Serang, Banten, Selasa (2/9/2015).

Kecamatan Ciomas merupakan wilayah domisili orangtua, keluarga, dan leluhur dari mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Ratusan masyarakat yang datang menggunakan angkot ini meminta agar pemeran serial Bang Doel itu, fokus membangun Banten dan tidak terganggu dengan segala persoalan di Banten. Mereka lelah dengan segala bentuk kegaduhan politik yang ditimbulkan para elite politik maupun kelompok tertentu.

"Kami masyarakat kelihatannya ada banyak riak-riak yang seolah-olah bisa menghambat pembangunan di Banten. Kami ingin seluruh pejabat ini fokus membangun Banten. Apapun kebijakan pro rakyat, kami dukung," tegas Yani.

Sementara, Rano Karno saat menemui pendemo mengatakan, pihaknya akan berusaha memenuhi permintaan masyarakat Banten dengan sisa jabatannya yang akan berakhir pada 2017 mendatang.

"Semua dukungan harus kita sikapi. Yaitu harus cepat dan fokus. Tidak ada kata lain harus cepat dan fokus. Tidak ada gangguan, supaya masyarakat semua menjadi baik," tegas Rano. (Rmn/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya