Jadi Partai Pemerintah, PAN Belum Bahas Jatah Kursi Menteri

Zulkifli menegaskan, pihaknya akan komitmen mendukung setiap program pemerintah yang pro-rakyat.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Sep 2015, 16:26 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 16:26 WIB
20150902-Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan-Jakarta
Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/9/2015). PAN menyatakan resmi bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) secara mengejutkan memutuskan bergabung dalam barisan partai koalisi pendukung pemerintahan.

Deklarasi dukungan PAN dilakukan setelah pertemuan tertutup Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (2/9/2015).

Zulkifli mengatakan, walau resmi bergabung, PAN tidak langsung membahas pembagian jatah kursi di kabinet.

"Y‎ang pertama PAN mengutamakan politik kebangsaan tadi yang disampaikan bapak Presiden (Jokowi). Jadi sama sekali kami tidak bicara soal apakah kabinet dan seterusnya," kata Zulkifli.
‎
Zulkifli menegaskan, pihaknya akan komitmen mendukung setiap program pemerintah yang pro-rakyat.

"Seluruh program pemerintah yang pro-rakyat tentu menjadi kerjaan partai untuk kita dukung bersama-sama," beber Zulkifli Hasan yang juga Ketua MPR RI.

Lalu, apakah PAN juga akan mendeklarasikan diri dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH)?

"PAN‎ menilai sudah tidak tepat lagi bicara KMP-KIH. Menghadapi situasi ekonomi yang melambat seperti ini, maka kita harus memperhatikan kepentingan yang lebih besar, kepentingan Indonesia, kepentingan bangsa dan tidak lagi terkotak-kotak," ucap Zulkifli. ‎

Walau mendadak, Zulkifli memastikan mendapat dukungan seluruh pengurus PAN tingkatan pusat maupun daerah.

"Sudah, setelah kita melakukan diskusi panjang. Dan di sini sudah ada K‎etua MPP PAN (Soetrisno Bachir), ada saya sebagai ketua umum, ada sekjen. sudah semuanya," pungkas Zulkifli. (Ron/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya