Diterjang Longsor, Harga Sembako Melonjak di Yalimo Papua

Beras yang sebelumnya Rp 20 ribu per liter, saat ini melonjak seharga Rp 60 ribu perliter.

oleh Katharina Janur diperbarui 03 Sep 2015, 18:16 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2015, 18:16 WIB
Ilustrasi Longsor
Ilustrasi Longsor

Liputan6.com, Jayapura - Bencana longsor yang terjadi di Kabupaten Yalimo, Papua, membuat akses ruas di KM 99, Jalan Wamena-Yalimo terputus total.

Akibatnya  pengiriman sembako dan kebutuhan masyarakat terhambat. Masyarakat pun harus membeli kebutuhan pokok dengan harga 3-4 kali lebih mahal dari sebelumnya.

Bensin yang sebelumnya Rp 25 ribu per liter dijual hingga Rp 100 ribu per liter. Begitu juga beras dan kebutuhan lainnya. Beras yang sebelumnya Rp 20 ribu per liter, saat ini melonjak seharga Rp 60 ribu per liter.

Tak hanya itu, ruas Jalan Elelim, ibukota Kabupaten Yalimo ke Distrik Apolopsili juga terputus. Padahal ruas jalan itu adalah satu-satunya jalan yang menghubungkan ke sejumlah distrik di Kabupaten Yalimo.

Menurut Ketua II DPRD Yalimo Lakius Peyon, mobilisasi masyarakat dari ruas jalan yang terputus ini sedang tinggi-tingginya karena masyarakat sedang mempersiapkan acara masuknya Injil ke-50 di Yalimo, 10 September nanti.

“Selain jalan yang terputus, 2  jembatan penghubung  pada ruas jalan ini juga rusak. Saya berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Tim SAR kerja sama dan tak menunggu dipanggil, sebab BPBD dan SAR dibiayai negara dan harus siap setiap saat,” kata Lakius di Jayapura, Kamis (3/9/2015).

Sebelumnya, pada 23 Agustus lalu, Yalimo diguyur hujan deras sepanjang hari, sejumlah titik dilanda longsor di kabupaten itu. Ada 8 orang dikabarkan hilang. Diduga 8 orang yang sebagian karyawan PT Papua Abadi Bersatu (PT PAB) tertimbun longsor. (Ron/Ans)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya