Liputan6.com, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri akan memberangkatkan personelnya ke Malaysia. Pengiriman tim DVI itu guna membantu proses identifikasi jenazah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kapal karam di Perairan Sabak Bernam, Malaysia.
Kepala DVI Mabes Polri Kombes Pol Anton Castilani menjelaskan, pihaknya akan memberangkatkan 6 dokter spesialis ke Malaysia. Keenam personel tersebut terdiri dari 2 dokter spesialis forensik, 2 ahli INAFIS, 1 ahli DNA, dan 1 ahli gigi forensik atau odontologi.
"Operasi kali ini gabungan dengan Kemenlu dalam rangka membantu (identifikasi) WNI korban kapal tersebut," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/9/2015).
Anton menuturkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak SAR Malaysia dalam membantu proses identifikasi korban yang diduga sebagian besar adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) itu.
57 WNI Meninggal
Anton mengatakan, dari informasi yang didapatnya hingga tadi malam, 77 korban ditemukan. Dengan rincian, 57 orang meninggal dunia dan 20 lainnya selamat.
Dari 57 jenazah itu yang sudah ditemukan terdiri atas 26 orang laki-laki, 23 orang perempuan dan seorang anak yang sudah dilarikan ke RS Ipoh, RS Sabak Bernam dan RS Sungai Intan. Sementara 7 jenazah lainnya masih berada di kapal.
"Dari 57 korban meninggal, sudah 10 jenazah yang teridentifikasi secara visual. Tapi ini belum sah, tetap butuh identifikasi lebih lanjut," ucap Anton.
Anton mengungkapkan, kendala identifikasi salah satunya lantaran antarpenumpang rata-rata tidak saling kenal. Hal ini sangat disayangkan lantaran ketika korban selamat diharapkan mampu membantu identifikasi.
"Karena itu, kami sangat berharap ada keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor ke polisi," imbau Anton.
Advertisement
Kapal yang membawa 100 WNI tenggelam di perairan Sabak Bernam, Selangor, Malaysia tenggelam pada Kamis 3 September 2015 pukul 10.30 siang waktu setempat.
Presiden Jokowi menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban musibah tenggelamnya kapal tersebut. Dia memerintahkan kepada aparat terkait, seperti Basarnas dan personel gabungan lainnya untuk melakukan operasi pencarian seluruh WNI yang berada di kapal tersebut hingga ditemukan. (Mvi/Ado)