Liputan6.com, Jakarta - Mantan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani angkat bicara soal potensi di wilayah yang pernah dipimpinnya. Menurut Anang Syakhfiani, daerah Tabalong kini layak menjadi pintu ekonomi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Saya pikir, sekarang Tabalong itu daerahnya secara ekonomi sudah mandiri. Karena sejak awal kami sudah siapkan banyak hal, baik lahan industri, pertanian dan peluang investasi," ujar Anang melalui keterangan tertulis, Senin (13/5/2024).
Baca Juga
Anang menilai, pihaknya dan seluruh jajaran kerap melakukan inovasi.
Advertisement
"Menjadi pemimpin itu amanah rakyat, jadi apa yang kita kerjakan ya untuk masyarakat dimana kita seharusnya mengabdi," ucap dia.
Anang menambahkan, dirinya pernah mendapatkan penghargaan PPKM Award terkait penanganan Covid-19 terbaik se-Kalimantan.
"Ya, itukan memang dari seluruh jajaran yang bekerja maksimal, agar kita mengurangi tingkat resiko tinggi, dan alhamdulillah Pak Jokowi kasih kami penghargaam dan kami bangga akan hal ini," kata dia.
Anang yang juga pernah menjadi dosen ekonomi di Universitas Lambung Mangkurat ini menyebut, Gubernur Kalsel mendatang akan banyak menerima tantangan.
"Jujur, kami bukan membanggakan karya kami yang pernah menaikkan kondisi ekonomi menjadi 5,30 persen pasca pandemi Covid-19, tapi sektor pendidikan, kesehatan, stunting pertanian dan kehutanan menjadi pekerjaan rumah yang sangat serius, dan memang harus sinergis dengan apa yang menjadi program bagi presiden terpilih yakni Pak Prabowo Subianto," tutup Anang.
Â
Minta Restu Leluhur Dayak, Pembangunan IKN Gelar Ritual Adat
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memfasilitasi 12 lembaga dan masyarakat adat di sekitar IKN maupun Kalimantan Timur untuk selenggarakan ritual adat Dayak dan Paser. Sebagai bentuk restu dari leluhur untuk pembangunan IKN di tanah Kalimantan agar berjalan lancar dan aman.
Pada pelaksanaannya, ritual adat 2024 ini berlangsung selama dua hari, yakni dibuka Sabtu 11 Mei 2024 dan ditutup pada Minggu 12 Mei 2024.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan, ritual adat ini merupakan tradisi masyarakat Dayak untuk meminta izin kepada leluhur mereka sebelum mendirikan kampung atau bangunan di tanah mereka, dalam hal ini adalah IKN sebagai ibu kota baru Indonesia, yang dibangun di wilayah Kalimantan Timur.
"Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Dayak maupun warga Paser untuk mengadakan ritual setiap kali ada bangunan baru atau kampung baru. Ritual adat ini diyakini sebagai cara untuk meminta izin kepada roh leluhur mereka, sehingga dengan melakukan ritual adat ini, mereka dapat terhindar dari bala bencana," ujarnya, Sabtu 11 Mei 2024.
Â
Advertisement
Harapan Digelarnya Ritual Adat
Bambang menambahkan, pelaksanaan ritual adat ini merupakan manifestasi dari kolaborasi antara Otorita IKN dengan masyarakat dan lembaga adat untuk melestarikan adat istiadat lokal.
"Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, tercipta hubungan yang harmonis antara Otorita IKN dengan masyarakat dan lembaga adat dan juga bergandengan tangan di dalam membangun IKN. Merupakan upaya partisipasi dari masyarakat dan lembaga adat untuk sama-sama membangun IKN termasuk di dalamnya juga memelihara adat istiadat," imbuhnya.
Selain mengadakan kegiatan ritual adat sebagai upaya pelestarian budaya lokal, Otorita IKN juga telah melakukan pelestarian budaya dengan dua cara, yakni culture experience dan culture knowledge.
"Culture experience dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti ritual adat yang dilakukan hari ini, kemudian kompetisi olahraga tradisional seperti sumpit yang merupakan salah satu objek pemajuan kebudayaan dan seni pertunjukan dalam kegiatan-kegiatan seremonial seperti tari-tarian," terangnya.
"Culture knowledge dengan beragam kegiatan seperti rembuk budaya, focus group discussion (FGD) pengembangan kebudayaan, penyusunan rencana induk kebudayaan dan pengembangan museum kehidupan (living museum)," jelas Bambang Susantono.
Â
Serap Aspirasi Pemangku Adat
Alimuddin, selaku Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya Otorita IKN untuk menyerap aspirasi para pemangku adat dan juga sebagai pelestarian budaya lokal.
"Terkait dengan dukungan terhadap pembangunan yang saat ini berlangsung di IKN, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga lokal. OIKN sangat menghargai keinginan masyarakat adat Dayak untuk melaksanakan tradisi adat yang telah direncanakan sejak lama namun baru dapat terlaksana pada momen yang tepat ini. Kami merasa berkewajiban untuk memfasilitasi kegiatan bersejarah ini," ungkapnya.
Terdapat 12 lembaga dan masyarakat adat yang mengikuti kegiatan ritual adat 2024 ini. Antara lain, Suku Paser, Suku Balik, dan Suku Dayak yang terdiri dari sub-sub suku seperti Tonyooi Benuaq, Bahau Busang, Bahau Saq, Aoheng Soputan Buket, Bentian, Kayaan Mahakam, Modang, Lundayeh, dan Kenyah.
Sebagai informasi, sejumlah rangkaian upacara serta pertunjukkan kesenian adat Dayak akan ditampilkan saat digelarnya Ritual Adat Tahun 2024. Seperti Ritual Tutup Toli Bobok Kasai (Tipong Tawar) saat penyambutan kedatangan Kepala OIKN, Tarian Ajay, Tarian Ronggeng Pasir Balik, Tarian Ta’landeq, dan lain-lain.
Advertisement