Mesin Pesawat Jayawijaya Dirgantara Mati saat Mendarat di Wamena

Bandara Wamena yang terletak di Lembah Baliem itu dapat ditempuh sekitar 55 menit dari Sentani.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Sep 2015, 08:26 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2015, 08:26 WIB
Ilustrasi Bandara.
Ilustrasi Bandara.

Liputan6.com, Wamena - Pendaratan pesawat Jayawijaya Dirgantara dilaporkan tak semulus perkiraan. Unit tersebut mengalami kecelakaan saat hendak mendarat di Bandara Wamena, Papua pada Rabu sekitar pukul 07.40 WIT.

"Kecelakaan yang dialami pesawat Jayawijaya Dirgantara dengan kode penerbangan PK-JRB saat mendarat di landasan pacu atau di taxi 33, berhenti karena diduga mengalami kebocoran akibat gangguan hidrolik,"" kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Patrige di Jayapura seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/9/2015).

Kombes Patrige menuturkan, dari laporan yang diterima terungkap unit yang terlibat kecelakaan pesawat hanya membawa muatan barang campuran. Tak ada penumpang.

"Pesawat jenis kargo itu kini sudah berhasil dipinggirkan hingga aktifitas di Bandara Wamena kembali normal," ucap Kombes Patrige.

Bandara Wamena yang terletak di Lembah Baliem itu dapat ditempuh sekitar 55 menit dari Sentani.

Sebelumnya, Bandara Wamena sempat menutup penerbangan bagi pesawat jenis boeing atau kapal terbang berbadan besar, pasca-tergelincirnya pesawat kargo Cardig Air PK-BBY pada Jumat 28 Agustus 2015 sore.

Kepala Seksi Pelayanan Darurat Bandara Sentani, Herman Sujito mengatakan, penghentian sementara penerbangan dengan pesawat boeing telah dilakukan sejak Sabtu 29 Agustus pagi. (Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya