Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menindaklanjuti pernyataan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali yang menyebutkan bahwa terdapat tawaran sisa kuota haji kepada sejumlah pihak dan lembaga pada tahun 2012-2013. Seperti diungkapkan Wakil Ketua Sementara KPK Johan Budi.
"Ini kan fakta yang muncul di persidangan. Nanti kita lihat bagaimana hasil penetapan hakim," ujar Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Johan menuturkan, pengembangan penyelidikan perkara dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama saat Suryadharma Ali menjabat menteri itu dapat dilakukan segera. Tanpa harus menunggu hasil putusan Pengadilan Tipikor Jakarta yang mengadili perkara ini.
"Iya pengembangan ini untuk penyelidikan. Ini bisa dilakukan sebelum putusan hakim, juga bisa dikembangkan setelah putusan juga bisa," ujar dia.
Sebelumnya, dalam nota pembelaan yang dibacakan Suryadharma Ali atau SDA terkait perkara dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji tahun 2010-2013 disebutkan bahwa sejumlah pihak pernah ditawari sisa kuota haji. Termasuk 2 pegawai KPK.
Dalam eksepsinya ini, SDA menjelaskan, penyelenggaraan haji setiap tahunnya dipastikan terdapat kuota yang tidak terserap. Begitu pula dengan ibadah haji tahun 2012 di mana sisanya mencapai lebih dari 2 ribu orang.
"Kami kemudian memberikan kesempatan kepada berbagai pihak, banyak sekali yang menginginkan tapi kuota sangat terbatas, tidak sebanding dengan permintaan," ujar SDA pada Senin 7 September 2015.
Mantan Ketua Umum PPP itu menjelaskan, selain keluarganya yang mendapat jatah 6 orang, almarhum Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri juga mendapat alokasi sisa kuota haji untuk 50 orang, dan KPK juga ditawari.
Kemudian 100 anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro 70 orang, Amien Rais 10 orang, wartawan senior Karni Ilyas sebanyak 2 orang, dan media cetak serta elektronik.
Meski begitu, ia menolak dikatakan bahwa akibat perbuatannya tersebut jatah kuota haji untuk masyarakat umum berkurang. Hal ini karena penawaran itu tidak mengganggu jatah masyarakat.
Sisa kuota haji itu disebabkan dari adanya jemaah haji yang wafat, sakit keras, hamil, serta tidak mampu melunasi sehingga batal berangkat ke Tanah Suci.
"Pemberian sisa kuota haji ini tidak salah sama sekali karena tidak menggunakan uang negara," pungkas SDA. (Ndy/Mut)
KPK Usut Nama yang Disebut SDA Gunakan Sisa Kuota Haji
Penyelidikan perkara dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama saat SDA menjabat menteri itu bisa segera dilakukan.
diperbarui 11 Sep 2015, 16:29 WIBDiterbitkan 11 Sep 2015, 16:29 WIB
Suryadharma Ali (SDA) saat membacakan nota keberatan (eksepsi) di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (7/9/2015). SDA ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 22 Mei 2014 dan mulai ditahan pada 10 April 2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Pemain yang Berpeluang Gabung Real Madrid di Januari 2025: Termasuk Incaran Manchester United
Kapolres Metro Jaksel Akui Ada Keanehan dalam Penanganan Kasus Anak Pemilik Prodia
Sambut Imlek, Berikut Lokasi dan Jadwal Lengkap Penampilan Barongsai di Kota Bandung
Kronologi Beton Penahan Tower di Tambun Utara Bekasi Roboh
Sekjen Gerindra Siap Bantu Tunaikan Janji Politik Kepala Daerah Terpilih
Ambisi Besar NU Kudus Hadirkan Perguruan Tinggi di Kota Kretek
Beton Penahan Tower di Tambun Utara Bekasi Roboh, 1 Orang Tewas
PMI Distribusikan Air Bersih kepada Ratusan Korban Banjir di Gunung Kaler Kabupaten Tangerang
Sepanjang 2024 Terjadi 1.873 Kejadian Bencana, BPBD Jabar Sebut Kota Bogor pada Urutan Teratas
Imlek Bakal Hujan atau Cerah? Ini Prakiraan Cuaca di Jawa Barat 28-29 Januari 2025
Waspada Penyakit Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan yang Sering Menyerang
Jelang Perayaan Imlek di Manado, Aktivitas di Klenteng Kian Ramai