Soal Perbedaan Iduladha, MUI Tegaskan Sudah Ada Fatwa Hisab

Menurut Ketua MUI Bidang Fatwa Huzaimah T Yanggo, dengan adanya perbedaan tersebut pihaknya akan mengikuti fatwa yang ada.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Sep 2015, 22:16 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2015, 22:16 WIB
Gedung MUI
Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi No 51, Menteng, Jakarta Pusat. (bimasislam.kemenag.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan bahwa hari raya Iduladha jatuh pada Kamis 24 September 2015. Hal ini berbeda dengan Muhammadiyah yang telah mengumumkan Iduladha jatuh pada Rabu 23 September 2015.

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Fatwa Huzaimah T Yanggo, dengan adanya perbedaan tersebut pihaknya akan mengikuti fatwa yang ada.

"Dari MUI kan sudah ada Fatwa Nomor 2 Tahun 2004, bahwa awal Ramadan, awal Syawal, dan awal Zulhijah mengikuti proses hisab (yang dilakukan pemerintah)," ujar Huzaimah di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (13/9/2015).

Dia menuturkan, dari hasil hisab yang dilakukan hari ini, semuanya tidak ada yang melihat hilal.

"Dari hasil rukyat yang dilakukan dan saya ikuti. Tidak ada sama sekali yang melihat hilal. Artinya itu sudah jelas kan," tegas Huzaimah.

Soal perbedaan dengan Arab Saudi, dia menegaskan bahwa Indonesia hanya melihat kapan 1 Zulhijah itu datang. Diketahui, bahwa Arab Saudi akan melaksanakan Iduladha pada 23 September 2015.

"Kalau perbedaan dengan Saudi, kita ini kan enggak lihat Arafah-nya. Tanggal 23 itu kan Arafah-nya. Kita itu melihat kapan 1 Zulhijah," pungkas dia. (Ado/Ali)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya