Ahok: Ngapain di KPK, Dukunnya Bakar Kemenyan di Balaikota Saja

Ahok tidak takut dengan segala macam klenik yang dikirimkan dukun kepadanya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Sep 2015, 13:40 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2015, 13:40 WIB
Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali didatangi oleh dukun. Mereka membacakan mantra dan membakar kemenyan di gedung antirasuah tersebut. Tujuannya, agar semua roh jahat pergi dan KPK bisa mengungkap kasus korupsi, termasuk memeriksa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Menanggapi hal itu, Ahok menantang kembali sang dukun untuk membakar kemeyan dan membaca mantra di Balaikota. Sehingga efeknya langsung bisa terasa.

"Lebih baik dukunnya ke Balaikota bakar kemenyan, supaya Ahok-nya bisa dibunuh atau dibikin gila gitu kan," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Mantan Bupati Belitung Timur itu tidak takut dengan segala macam klenik yang dikirimkan dukun kepadanya. Sejak dulu, dia sudah bosan dengan segala macam percobaan kejahatan berbau mistis seperti itu.

"Suruh dia bakar di sini dong. Ngapain suruh KPK nangkep Ahok? Lebih baik lu bakar di sini, supaya Ahok jadi koruptor gitu kan, supaya Ahok jadi goblok, jadi sakit, jadi gila, jadi mati, suruh bakar di sini aja dukunnya, ya dong?" tegas Ahok.

Mantan politisi Gerindra itu tidak pernah takut dengan semua 'kiriman' jahat yang ditujukan padanya. Dia yakin kekuatan Tuhan lebih ampuh menangkal semua hal jahat.

"Suruh bakar di sini aja, biar tahu ilmu siapa yang lebih canggih, ilmu percaya Tuhan apa ilmu percaya dukun?" tutup Ahok. (Ali/Sun)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya