Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan groundbreaking pembangunan masjid Balaikota, Jakarta. Ahok teringat bagaimana Nabi Muhammad dan Nabi Sulaiman menggunakan masjid untuk menyejahterakan umat serta rakyatnya.
Ahok menjelaskan, rencana pembangunan itu sudah sejak tahun lalu. Desain masjid kemudian dibuat dan muncullah 2 desain. Ahok lalu memilih desain masjid yang terdapat menara besar.
Mantan Bupati Belitung Timur itu sengaja memilih desain dengan menara besar. Pemilihan menara itu membuatnya teringat pada kisah Nabi Muhammad SAW saat memanfaatkan menara masjid.
Advertisement
"Masjid ini betul-betul mengingatkan saya pada Nabi Muhammad. Waktu saya sekolah dulu, menara itu dipakai untuk melihat dapur mana yang tidak ngebul. Kita dilatih mengadministrasi keadilan sosial," tutur Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (18/9/2015).
Bahasa administrasi keadilan sosial, kata Ahok, juga sudah digunakan sejak zaman Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman berdoa pada Tuhan agar bisa bijaksana kepada seluruh rakyatnya.
"Saya dapat bahasa ini dari Nabi Sulaiman. Saat itu dia berdoa kepada Tuhan begini, berikan saya hikmat dan bijaksana sehingga bisa mengadministrasi keadilan sosial," tambah Ahok.
Semangat ini, lanjut Ahok, yang harus diikuti oleh para PNS. Dia ingin, setiap PNSÂ yang datang ke masjid dan melihat menara langsung ingat tugas untuk memerhatikan masyarakat.
"Simbol kita sebagai PNS menperhatikan nasib warga DKI yang rumahnya tidak masak karena tidak punya uang. Jadi masjid ini memiliki fungsi share and care, berbagi dan peduli. Cocok dengan suasana Idul Adha ini," tutup Ahok.
Pembangunan masjid ini merupakan bagian dari renovasi gedung Blok D Balaikota dengan biaya Rp 18.838.138.000. Masjid akan dibangun 2 lantai.
Lantai pertama seluas 410 m persegi sedangkan di lantai 2 seluas 594 meter persegi. Masjid ini diprediksi bisa menampung jamaah 1.513 orang. Pembangunan ditargetkan selesai Desember 2015. (Ali/Mut)