Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pembukaan Rapat Konsolidasi Pemenangan Pilkada 2015 Partai Nasdem di JCC, Senayan, Jakarta Pusat Senin malam. Dalam kesempatan itu, Jokowi didauat menyampaikan sambutan di hadapan ratusan kader Nasdem dan para calon kepala daerah asal partai yang dipimpin Surya Paloh ini.
Dalam sambutannya, Jokowi bercerita mengenai keheranan para pemimpin dunia cara mengelola negara seperti Indonesia, yang mempunyai belasan ribu pulau dan wilayah lautan yang luas.
"N‎egara kita Indonesia, bahwa negara ini sangat besar 2/3 adalah air laut atau samudera. Kalau saya bercerita jumlah pulau kita 17 ribu pulau lebih. Mereka bertanya, gimana kelolanya? Perlu diterangkan detail kepada mereka, karena memang sulit dibayangkan negara dengan 17 ribu pulau, manajemen negara ini seperti apa?" ujar dia, Jakarta, Senin (21/9/2015) malam.
"Sistem ketatanegaraan seperti apa? Saya jelaskan mendetail. Tapi kalau sudah dijelaskan mengangguk-angguk. Enggak tahu, ngerti apa enggak ngerti," lanjut dia. ‎‎
Di tengah kekayaan alam RI yang melimpah, kata Jokowi, ada 3 kesempatan yang selama ini dilewatkan dan tidak dimanfaatkan para pemimpin sebelumnya. ‎
"3 Kesempatan untuk buat fondasi kuat, pertama saat booming minyak tahun 70-80an, tapi kesempatan itu kita lewatkan karena tak bisa buat fondasi kokoh. Kedua, booming kayu yang juga tak kita gunakan untuk fondasi kuat. Kemudian yang terakhir kita punya kesempatan emas yakni minerba (mineral dan batubara) kita," beber dia.
Menurut Jokowi, pemanfaatan minerba saat ini masih dapat terus diupayakan, walau pun lambat laun jumlahnya terus berkurang. Ia yakin, bila pemanfaatan sumber daya alam dimaksimalkan untuk pembangunan, ekonomi RI akan tetap kokoh di tengah guncangan ekonomi global yang terjadi saat ini. ‎
"Inilah yang harus kita gunakan untuk buat fondasi negara kita ekonominya kokoh. Tetapi sudah disampaikan oleh Ketua Nasdem Bapak Surya Paloh, kita sedang menghadapai perlambatan ekonomi. T‎api, sebagai bangsa besar jangan mencemooh bangsa sendiri, jangan sampai itu ada. Kita namakan pola berpikir kita ini harus kita ubah. Apa pun keadaannya," pungkas Jokowi. ‎(Rmn/Mar)
Jokowi Sebut 3 Kesempatan yang Dilewatkan Pemimpin Sebelumnya
Menurut Jokowi, pemanfaatan minerba saat ini masih dapat terus diupayakan, walau pun lambat laun jumlahnya terus berkurang.
diperbarui 22 Sep 2015, 02:02 WIBDiterbitkan 22 Sep 2015, 02:02 WIB
Presiden Jokowi memberikan pernyataan pers terkait kecelakaan Pesawat Trigana di Papua, Jakarta, Senin (17/8/2015). Presiden telah menugaskan tim taktis untuk mengevakuasi Pesawat Trigana Air yang jatuh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Benarkah Uang Suami Sepenuhnya Milik Istri? Begini Pandangan Islam
Pertunjukan Wayang Kulit Ki Anom Dwijo Kangko Sukses Meriahkan HUT ke-129 BRI
Wapres Gibran Sapa Jemaat Natal di GBI Solo, Sampaikan Pesan soal Toleransi
Adu Bucin Song Joong Ki versus Hyun Bin, Keluarga Jadi Prioritas Pertama
100 Kata-Kata Cinta Bulshit Bahasa Inggris dan Artinya, Ungkapan Penuh Sindiran
Detik-Detik Kakek 80 Tahun Meninggal dalam KM Gregorius
Rifqi Tersingkir, Wakil Indonesia Habis di Men's World Tennis Championship 2024 Seri Kedua
222 Kata yang Berakhiran IK untuk Referensi Menulis dan Berbahasa
Cara Telkom Bawa UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
Natal 2024: Warga Inggris Kenang Kepergian Anggota Keluarga yang Meninggal Akibat COVID-19
INALUM Catat Rekor Penjualan Tertinggi, Capai 263.195 MT
Lestarikan Warisan Budaya Nusantara, BRI Meriahkan HUT ke-129 dengan Pertunjukan Wayang