Ahok: Masa Mau Jadi Kepala Daerah Harus Pura-Pura Dapat Hidayah

Bagi Ahok, kekuasaan bukan hal yang harus diperjuangkan, meski juga bukan tanpa usaha, tapi amanah yang harus dijalankan dengan baik.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 29 Sep 2015, 21:31 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2015, 21:31 WIB
20150929-Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Satu per satu calon Gubernur DKI Jakarta mulai memperlihatkan diri. Banyak pula cara yang dilakukan oleh para calon untuk dapat menggaet hati warga Ibukota.

Namun, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak perlu strategi khusus untuk menang dalam setiap pemilihan. Hanya perlu menjaga integritas, jujur, dan tidak memihak pada siapa pun, termasuk soal SARA.

"Masa mau jadi kepala daerah atau presiden harus pura-pura dapat hidayah. Paman Nabi Muhammad (SAW) saja sampai nangis enggak dapat hidayah," kata Ahok di hadapan siswa Yayasan Al Hidayah di Balaikota Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Di hadapan para siswa, Ahok juga menjelaskan bagian dari pembicaraannya dengan Ketua Kwarnas Pramuka yang juga didaulat sebagai cagub DKI Jakarta, Adhyaksa Dault. Saat itu, Adhyaksa menyatakan pandangan politiknya bila Ahok maju.

"Ini ngomong berdua, kalau Bapak Islam mah sudah jadi presiden, kita dukung. Sayang banget bukan Islam. Jadi persoalan teman-temannya itu apa, bapak bagus, Ahok ini bagus, cuma bukan Islam," tutur Ahok.

Bagi Ahok, kekuasaan bukanlah hal yang harus diperjuangkan, meski juga bukan tanpa usaha. Tapi sesungguhnya merupakan amanah yang harus dijalankan dengan baik.

"Harus yakin kekuasaan itu amanah Tuhan kasih, bukan kita minta. Bahkan raja kafir ngerti mengatakan kekuasaan dari Tuhan," tutup Ahok. (Ado/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya