Darurat Asap di Riau, Jarak Pandang Hanya 50 Meter

Kabut asap di Riau merupakan kiriman dari provinsi tetangga karena tidak ada titik api di provinsi ini.

oleh M Syukur diperbarui 30 Sep 2015, 12:51 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2015, 12:51 WIB
20150902-kebakaran hutan-riau-kabut asap
Kiriman asap kebakaran hutan dan lahan dari provinsi tetangga yang menyelimuti Kota Pekanbaru serta beberapa kabupaten di Riau, kian tebal. Jarak pandang di kota ini hanya 500 meter. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kabut asap pekat dari kebakaran hutan dan lahan belum beranjak dari Provinsi Riau. Kondisi kian buruk dan menyisakan jarak pandang hanya puluhan meter, seperti di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin, mengatakan jarak pandang di sejumlah kabupaten dan kota di Riau memburuk sejak beberapa hari lalu.

"Akibat kabut asap ini, jarak pandang di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Pelalawan hanya 50 meter. Sementara Pekanbaru tak jauh lebih baik, yaitu 100 meter, dan Kota Dumai 500 meter," tutur Sugarin, Rabu (30/9/2015).

Pantauan satelit Terra dan Aqua, sejumlah titik di Pulau Sumatera masih membara karena masih terdapat titik panas atau hotspot sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan.

"Sore kemarin, masih terpantau 101 titik panas di Sumatera. Paling dominan masih Sumatera Selatan 78 titik panas, kemudian di Bangka Belitung 14 titik, Lampung 8, dan Bengkulu 1. Di Riau sendiri tidak ada titik panas," tegas Sugarin.

Oleh karena itu, tak terbantahkan kabut asap yang menyelimuti Riau merupakan kiriman dari provinsi tetangga. Terlebih lagi, angin bergerak ke arah utara.

Berdasarkan data Satgas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, kualitas udara di delapan kawasan Riau dinyatakan berbahaya. Kadar polusi udaranya bahkan mencapai 698 Psi (Pollutant Standart Index).

Delapan kawasan yang dinyatakan berbahaya itu adalah, Panam, Pekanbaru Kota, Rumbai, Siak, Minas, Kota Dumai, Duri Camp, dan Duri Field. Sedangkan daerah Petapahan, Bangko dan Libo dinyatakan tidak sehat dengan kadar polusi di atas 200.

Buruknya kualitas udara ini membuat penderita gangguan penapasan terus berjatuhan. Data di Dinas Kesehatan Riau menyebutkan ada 38.898 warga Riau menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat terpapar kabut asap.

Dari jumlah tersebut, Pekanbaru merupakan kota tertinggi jumlah penderita ISPA, 9.046 orang. Kemudian Siak 4.682 orang, Kuansing 4.571 orang, Rokan Hulu 3.681 orang, Bengkalis 2.918 orang, Indragiri Hulu 2.408, Kampar 2.240, Pelalawan sebanyak 2.043, Rokan Hilir 1.676 Inhil 1.355, dan Meranti 533 penderita.

Terdata pula 1.627 warga terserang asma, 2.131 jiwa alami gangguan mata, 2.815 jiwa terkena penyakit kulit, dan 638 jiwa terserang pneumonia. (Bob/Yus)*

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya