Komitmen Bangun Ketahanan Masyarakat dari Ideologi Radikalisme, Komisi III DPR RI Dukung BNPT RI

BNPT RI berkomitmen dalam membangun ketahanan masyarakat dari ideologi radikalisme guna mewujudkan 'Indonesia yang Damai, Indonesia Tanpa Kekerasan, dan Indonesia Harmoni' terutama jelang tahun politik 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2023, 22:40 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2023, 19:30 WIB
Saat Rapat Kerja bareng Komisi III DPR RI, BNPT RI berkomitmen dalam membangun ketahanan masyarakat dari ideologi radikalisme guna mewujudkan 'Indonesia yang Damai, Indonesia Tanpa Kekerasan, dan Indonesia Harmoni' terutama jelang tahun politik 2024.
Saat Rapat Kerja bareng Komisi III DPR RI, BNPT RI berkomitmen dalam membangun ketahanan masyarakat dari ideologi radikalisme guna mewujudkan 'Indonesia yang Damai, Indonesia Tanpa Kekerasan, dan Indonesia Harmoni' terutama jelang tahun politik 2024. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) berkomitmen dalam membangun ketahanan masyarakat dari ideologi radikalisme guna mewujudkan 'Indonesia yang Damai, Indonesia Tanpa Kekerasan, dan Indonesia Harmoni' terutama jelang tahun politik 2024.

Menurut Kepala BNPT RI Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, komitmen tersebut diimplementasikan melalui Program Pembangunan Desa Siap Siaga serta Desa Damai dan Pembangunan Sekolah Damai.

"Dalam rangka membangun ketahanan desa yang toleran dan mampu mencegah masuknya ideologi radikalisme, esktrimisme dan terorisme kami menginisiasi hadirnya Desa Siap Siaga," ujar Rycko dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI bersama BNPT RI yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Senin (4/9/2023).

Dia mengatakan, untuk Program Sekolah Damai perlu membangun sekolah yang toleran dan memiliki moderasi beragama baik.

"Kita perlu membangun sekolah yang toleran, moderasi beragama, dan memiliki ketahanan terhadap masuknya ideologi radikalisme, esktrimisme dan terorisme," kata Rycko.

Program Pencegahan BNPT tersebut pun mendapatkan dukungan dari anggota Komisi III DPR RI. Menurut Komisi III DPR RI, program Kesiapsiagaan Nasional harus dilakukan dan ditingkatkan demi melawan intoleransi, radikalisme dan terorisme di tahun politik 2024.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Nasdem Taufik Basari menilai, BNPT perlu meningkatkan program pencegahan intoleransi dan radikalisme. Hal itu melihat fenomena adanya oknum masyarakat yang tidak menghormati dan menghargai hak beribadah orang lain.

"Kami berharap ada program yang memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk memiliki penghormatan hak untuk beribadah," jelas Taufik Basari.

 

Pentingnya Program Kesiapsiagaan Nasional

Pemandangan Indah Air Mancur Warna-warni Hiasi Gedung DPR
Deretan lampu warna-warni yang diletakan di bawah kolam air mancur tampak menghiasi area lobi utama Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Rabu (18/7). Lampu warna-warni ini dipasang untuk menyambut HUT ke-73 RI. (Lipputan6.com/JohanTallo)

Hal yang sama diungkapkan Anggota DPR RI Komisi III Fraksi Demokrat Agung Budi Santoso. Menurutnya, program kesiapsiagaan nasional akan sangat berpengaruh dalam menghalau kelompok-kelompok yang berusaha ingin mengganggu atau pun mengacaukan jalannya pemerintahan.

"Kami mendukung BNPT karena memang situasi 2023 ini sudah mulai menghangat. Jangan sampai situasi ini dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang ingin mengganggu atau ingin mengacaukan jalannya pemerintahan ataupun jalan terhadap situasi untuk pergantian dari pimpinan negara ini, ini tentunya perlu dikawal dengan tepat," tegas Agung Budi.

Infografis perguruan tinggi terpapar radikalisme
Infografis perguruan tinggi terpapar radikalisme (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya