Terhalang Asap, Rute Kepulangan Jemaah Haji Jambi Belum Jelas

Salah satu alternatif, memulangkan jemaah lewat jalur darat dari Palembang.

oleh Bangun Santoso diperbarui 09 Okt 2015, 08:43 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2015, 08:43 WIB
Segmen 2: Penerbangan Terganggu Asap hingga Batal Berangkat Haji
Penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang terganggu asap, hingga puluhan calon haji asal Bombana terlantar.

Liputan6.com, Jambi - Jemaah haji dari Provinsi Jambi mulai pulang pada 19 Oktober 2015. Namun, kabut asap yang masih pekat tidak memungkinkan pesawat turun di Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi.

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jambi belum bisa memastikan rute kepulangan haji asal daerah tersebut.

"Kami masih akan koordinasikan dahulu dengan Pemprov Jambi. Apabila kondisi (kabut asap) masih seperti ini, tentu ada alternatif lain untuk rute kepulangan," ujar Juru Bicara Kanwil Kemenag Jambi, Wahyudi di Jambi, Jumat 9 Oktober 2015.

"Misalkan, kalau lewat Palembang (Sumatra Selatan), siapa yang menyiapkan akomodasi dan kebutuhan lainnya, seperti itu," lanjut dia.

Sampai saat ini, alternatif jalur kepulangan jemaah haji Jambi hanya satu, yakni melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Jemaah akan dipulangkan melalui jalur darat menuju Jambi yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 6 jam dari Palembang.

"Mudah-mudahan bisa segera diputuskan soal rute kepulangan ini. Kalau lewat jalur laut tidak mungkin. Sebab, jika dari Bandara Hang Nadim, Batam ke Bandara Jambi tidak bisa karena kabut asap, tentu lewat laut juga tidak bisa. Asapnya juga pasti juga tebal," tandas Wahyudi.

Dari data yang ada, jumlah total jemaah haji Jambi mencapai 2.108 orang. Saat berangkat sebagian jemaah juga diterbangkan ke Mekah melalui Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II, Palembang yang saat itu belum terganggu kabut asap.

Sementara lainnya, sempat diberangkatkan dari Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi ketika kabut menipis. Mengingat, waktu keberangkatan haji awal September lalu, kondisi kabut asap di Jambi masih fluktuatif. (Bob/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya