Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Fadhilah memastikan seorang anggota TNI menjadi korban bentrok di Aceh Singkil, Aceh.
"Memang ada anggota kami yang terkena lemparan batu. Ketika menjaga dan mencegah terjadinya bentrok Selasa siang tadi," kata Fadhilah saat dihubungi di Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Korban, lanjut Fadhilah, adalah sopir dari Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) Singkil bernama Pratu Narto.
"Korban merupakan sopir dari Dandim Singkil. Saat ini kondisi korban telah dirawat di salah satu rumah sakit di kawasan Aceh Singkil," terang Brigjen Fadhilah.
Dua kelompok massa terlibat bentrokan di Aceh Singkil, Aceh siang tadi. Dari informasi yang dihimpun, 1 orang tewas dan 4 lainnya luka-lukan, serta satu rumah ibadah terbakar akibat peristiwa ini. Polisi dibantu personel TNI masih terus mengamankan lokasi bentrok. (Dms/Rmn)
Sopir Dandim Jadi Korban Bentrok Aceh Singkil
Saat ini kondisi korban Pratu Narto telah dirawat di rumah sakit kawasan Aceh Singkil. Korban terkena lemparan batu.
Diperbarui 14 Okt 2015, 02:21 WIBDiterbitkan 14 Okt 2015, 02:21 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Contoh Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Benar, Simak Tips Membuatnya
Surya Utama Ingatkan Makan Bergizi Untuk Menciptakan Pemerataan Pembangunan
Sinopsis Film Drop, Saat Kencan Pertama Jadi Momen Menegangkan Ibu Tunggal
Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus Sore Ini
Oknum Konsulen Diduga Tendang Testis Residen PPDS Unsri, Ini Dampak Trauma pada Organ Intim Menurut Dokter
Nasib Jenazah PMI Banyuwangi di Kamboja Belum Jelas, Keluarga Justru Diteror Nomor Tak Dikenal
Garudafood Kantongi Restu Pemegang Saham Tebar Dividen Rp 350,34 Miliar
Kemlu RI: 7.027 WNI Terjerat Kasus Online Scam Sejak 2020 hingga April 2025
Gasing Panggal, Permainan Tradisional yang Sudah Jarang Ditemukan
Sri Mulyani Masih Pede Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tembus 5%
Kemenkop Minta Notaris di Indonesia Bantu Pembentukan Kopdes Merah Putih
Menkomdigi Tegaskan Masa Depan AI Milik Semua Negara, Bukan Segelintir