4.409 Warga Aceh Singkil Mengungsi ke Sumut

Pengungsi dari Aceh Singkil itu terbagi konsentrasinya ke 2 kabupaten di Sumut, yakni Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Pakpak Bharat.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Okt 2015, 07:29 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2015, 07:29 WIB
Brussels rusuh
Polisi Antihuru-hara Belgia bentrok dengan demonstran. (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 4.409 warga Aceh Singkil, Aceh tercatat mengungsi ke Sumatera Utara pasca-bentrok massa yang terjadi di kabupaten itu. Mereka terbagi konsentrasinya ke 2 kabupaten di Sumut, yakni Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Pakpak Bharat.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf mengatakan, 3.433 di antaranya berada di Tapteng dan 976 orang sisanya di Pakpak Bharat.

Di Tapanuli Tengah, warga Aceh Singkil tersebut ditampung di 5 lokasi di Kecamatan Manduamas, yakni Gereja HKI, Balai Desa Saragih, SMP 1 Atap Saragih, Gereja HKBP Saragih, dan Katolik Paroki Tumba Jahe.

Sejumlah bahan logistik dikoordinasi untuk dibagikan kepada pengungsi, seperti beras, mi instan, telur, minyak goreng, air mineral, ikan, tenda, dan peralatan dapur,

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, jajarannya telah menempatkan 34 personel Satuan Brimob Detasemen C, 28 personel Korem 023/Kawal Samudera, dan 40 personel Kodim 0211/Tapanuli Tengah guna menjaga perbatasan Sumut dengan Aceh Singkil.

"Sebanyak 25 personel Polri juga stand by di Polsek Manduamas," kata Helfi.

Adapun pengungsi di Pakpak Bharat ditempatkan di kantor Kecamatan Sibagindar, sekolah, rumah penduduk, dan tenda-tenda yang telah disiapkan.

Pemkab Pakpak Bharat juga menyiapkan berbagai logistik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dari Aceh Singkil tersebut.

"Kendaraan yang akan masuk ke wilayah Aceh Singkil juga diperiksa di perbatasan oleh aparat TNI dan Polri," ujar Helfi.

Berdasarkan keterangan pengungsi yang ada di Tapanuli Tengah, warga Aceh Singkil itu mengungsi karena mendapatkan informasi bahwa ada kelompok masyarakat dari Singkil yang mengejar mereka.

"Karena merasa ketakutan, mereka lari ke berbagai arah, hingga Tapanuli Tengah dan Pakpak Bharat," tandas Helfi.

Bentrokan antarkelompok massa di Aceh Singkil terjadi pada Selasa 13 Oktober 2015. Akibatnya, 1 warga tewas, sebuah rumah ibadah dibakar, dan 4 warga luka-luka termasuk 1 anggota TNI. (Ant/Ndy/Mvi)*

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya