Dijemput Orang Tua, ABG Perusuh di GBK Tak Bisa Langsung Pulang

Para orang tua dari ABG beratribut oranye yang diduga berbuat rusuh di Stadion GBK, Jakarta, itu pun kecewa.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 18 Okt 2015, 20:20 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2015, 20:20 WIB
20151018-The Jakmania Ditangkap-Jakarta
Puluhan pendukung Persija atau The Jakmania ditangkap polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (18/10/2015). Para Jakmania itu ditangkap di Ratu Plaza karena menimpuki mobil polisi sampai rusak. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Satu per satu orang tua dari para remaja atau ABG beratribut oranye yang ditangkap polisi mendatangi Gedung Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta. Tapi kedatangan mereka sia-sia karena tidak bisa langsung membawa pulang anak mereka yang diduga berbuat rusuh menjelang laga final Piala Presiden 2015.

Hal ini dialami oleh Meni (47). Warga Bekasi, Jawa Barat, itu langsung datang ke Polda Metro Jaya begitu mendengar anaknya, Bimo, ditangkap karena diduga terlibat dalam kerusuhan di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta Pusat.

Begitu sampai di Polda Metro Jaya, Meni menemui petugas agar bisa membawa Bimo pulang. Namun Meni harus bersabar lantaran Bimo tidak bisa langsung dibebaskan.

"Kita tadi sudah tanda tangan, harusnya anak saya dilepas. Jangan diperlakukan seperti orang yang bawa senjata tajam dan narkoba. Kalau dia narkoba enggak apa-apa," ucap Meni dengan nada kesal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (18/10/2015).

Tak sampai di situ, Meni juga kesal kepada polisi karena memukuli anaknya. Padahal, Meni mengizinkan Bimo membeli tiket untuk menonton final Piala Presiden 2015 antara Persib dan Sriwijaya FC.

"Anak saya tadi ditonjok polisi mukanya. Dia juga beli tiket, dia punya tiket," lanjut Meni.

Meni tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. Dia menganggap anaknya tidak salah apa-apa, hanya kebetulan berada di sekitar lokasi rusuh dan ditangkap petugas.

"Dia lagi apes saja. Harusnya diprioritaskan. Anak saya dibentak-bentak. Saya tidak terima anak saya dibentak-bentak, kalau dia kriminal enggak apa-apa," pungkas Meni.

Polisi bergerak mencegah aksi provokatif yang dilakukan kelompok beratribut oranye, sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka meletuskan tembakan peringatan ke udara untuk mencegah mereka memasuki Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Insiden juga terjadi di depan Pintu I Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta Pusat, beberapa jam sebelumnya. Sebanyak 74 ABG ditangkap polisi karena melempari petugas dengan batu. Mereka melakukan pelemparan tanpa alasan di depan Pintu I Stadion Utama GBK, Minggu siang tadi. (Ans/Ron)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya