Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendeteksi lebih dari 800 titik api di lahan pertanian dan perkebunan di sejumlah wilayah di Sulawesi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) juga menyatakan ada titik api di pulau itu.
"Di catatan saya, hotspot (titik api) ada 18 provinsi, yang lengkap itu sudah ada tim. Tetapi sudah saya lakukan komunikasi dengan para pemimpin daerah," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya, di kantornya, Jakarta (19/10/2015).
Menurut Siti, untuk beberapa daerah dia sudah membicarakan dengan para Gubernur di Sulawesi. "Untuk Sulawesi Utara sudah berkomunikasi, begitu juga dengan di Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Bahkan di Sulawesi Utara juga sudah gunakan water boombing," jelas dia.
Untuk daerah Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara, Siti mengungkapkan sudah menghubungi pihak-pihak terkait agar masalah kebakaran hutan dan lahan cepat selesai.
"Untuk Sulawesi Barat kita juga sudah minta Dandim untuk bergerak. Selain itu, Sulawesi Tenggara itu kan yang terbakar taman nasional, para aktivis juga sudah jalan," pungkas Siti.
Menurut Humas BNPB Sutopo, terdeteksi ada 57 titik api di Sulawesi Barat, 151 di Sulawesi Selatan, 361 di Sulawesi Tengah, 126 di Sulawesi Tenggara, 47 di Gorontalo, dan di Sulawesi Utara 59 titik api.
Sutopo pun menerangkan, titik api di Sulawesi berasal dari lahan pertanian dan perkebunan. Pembakaran dalam rangka land clearing. (Mvi/Sun)