Audiensi dengan Menhan, Pemuda Pancasila Dukung Bela Negara

Japto mengatakan banyak ormas berbeda persepsi terhadap program bela negara.

oleh Oscar Ferri diperbarui 21 Okt 2015, 16:58 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2015, 16:58 WIB
Bendera Raksasa Berkibar di Hari Bela Negara
Atlet Binaraga Ade Rai didaulat menjadi pemimpin upacara Hari Bela Negara di Lapangan Silang Monas, Jakarta (19/12/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) audiensi dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Audiensi dilakukan untuk meminta agar Menhan bersedia mengisi materi, dalam Rapat Kerja Naisonal (Rakernas) PP yang dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Kami meminta kesediaan beliau untuk mengisi materi-materi di rakernas," ujar Ketua Umum DPP Pemuda Pancasila, Japto SS, usai audiensi di Kemenhan, Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Japto mengatakan, pihaknya berharap Menhan mengisi materi terkait program bela negara yang menjadi program Kemenhan. Menurut dia, bela negara merupakan program penting yang tak sama dengan wajib militer di negara-negara lain.

"Isi materi terkait dengan program bela negara. Karena setiap orang itu wajib hukumnya untuk bela negara. Tapi bela negara dianggap seperti wajib militer. Persepsi itu yang harus disamakan," jelas dia.

Menurut Japto, pihaknya mendukung program bela negara yang dicanangkan Kemenhan. Sebab, setiap warga negara wajib membela negara sesusai profesinya masing-masing. Semua warga negara harus bersatu dan kompak membantu presiden menjalankan pemerintahan.

"Itu sifat bela negara yang menyatukan para ahli, peofesi, membantu presiden di pemerintahan. Menhan itu mengarahkan, kita harus mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab sama pada negara," tegas dia.

Saat ini, kata Japto, banyak ormas berbeda persepsi terhadap program bela negara. Karenanya, persepsi berbeda itu harus disamakan oleh seluruh ormas di Tanah Air.

‎"Ormas-ormas dan OKP yang terlatih itu persepsinya tidak sama terhadap bela negara ini. Kami harapkan bisa disampaikan (Menhan), entah dalam materi rakernas nanti, atau silabus dalam sistem pendidikan," saran dia.

Wakil Ketua Umum PP, Yorrys Raweyai, menambahkan ‎Rakernas PP akan dilaksanakan pada 13-16 November 2015. Terkait itu, pihaknya tak hanya beraudiensi dengan Menhan, juga dengan Kapolri, Panglima TNI, Menko Polhulkam, Mendagri, dan Presiden. Diharapkan, mereka bersedia menjadi pengisi materi dalam acara itu.

"Kami membuat surat untuk audiensi, pertama dengan Menhan yang sudah dilaksanakan tadi. Kemudian nanti dengan Menko Polhukam, Kapolri, Panglima TNI, Mendagri, dan Presiden. Kami audiensi untuk memohon kehadiran beliau-beliau mengisi materi," pungkas Yorrys. (Rmn/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya