Massa NU dan TNI Penuhi Tugu Proklamasi Sambut Hari Santri

Dalam sambutannya, Gatot menyampaian bahwa kaum santri sudah berperan sejak era penjajahan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Okt 2015, 12:29 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2015, 12:29 WIB
Dian Kurniawan/Liputan6.com
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj melepas kirab Hari Santri Nasional (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) atau nahdliyin hari ini memenuhi lapangan Tugu Proklamasi menyambut Kirab Resolusi Jihad NU, serta menyambut penetapan Hari Santri Nasional yang jatuh hari ini, Kamis 22 Oktober 2015.

Pantauan Liputan6.com, acara yang dimulai pukul 10.30 WIB ini, selain dipadati massa NU, terlihat juga ratusan prajurit TNI. Kehadiran TNI tersebut bukan untuk mengamankan, tetapi untuk merayakan bersama Hari Santri.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo hadir bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga hadir ditemani kadernya, Abdul Kadir Karding.

Dalam sambutannya, Gatot menyampaian, kaum santri sudah berperan sejak era penjajahan. "Para santri berperan saat melawan penjajah. Tanpa adanya santri, kiranya tidak ada hari pahlawan," ujar Gatot, Kamis (22/10/2015).

"Dengan acara ini, semakin menunjukan TNI bersama rakyat," sambung dia.

Ibu Kandung TNI
    
Gatot mengatakan, alasan TNI hadir dalam deklarasi Hari Santri Nasional, karena Korps Militer menyadari para santri merupakan bagian dari ibu kandung militer yang ikut memerdekakan RI.

"Kenapa saya langsung memutuskan untuk hadir dalam acara ini dan mengajak pasukan Kopassus, Marinir, Paskhas, Armed? Karena saya ingin mengingatkan TNI lahir dari rakyat, termasuk para santri. Para santri juga ibu kandung TNI," ujar Gatot.

Pada kesempatan ini, Gatot sedikit mengulas sejarah, sebelum lahirnya TNI, rakyat termasuk para santri lah yang berjuang memerangi para penjajah dan membawa RI menuju gerbang kemerdekaan.

"Kenapa rakyat menjadi ibu kandung TNI? TNI itu lahir setelah kemerdekaan. Sementara yang membawa kemerdekaan itu adalah rakyat, termasuk para santri dan ulama," jelas Gatot.

Gatot juga mengatakan Korps Militer menghormati para santri, karena sejatinya Sudirman yang merupakan jenderal pertama yang memimpin para pejuang mengusir penjajah, yang juga berlatarbelakang guru agama Islam.

"Jenderal pertama kita, Jenderal Sudirman juga merupakan guru agama dalam kesehariannya. Sehingga ada ikatan emosional antara TNI dengan para santri," kata Gatot.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini dijadwalkan akan menghadiri deklarasi Hari Santri Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pendeklarasian tersebut adalah bagian dari janji kampanye Jokowi dan Jusuf Kalla pada Pilres 2014.

Hari Santri Nasional ditetapkan untuk menghormati perjuangan kelompok santri dalam kemerdekaan RI. Perjuangan ketika itu tak hanya mengangkat bambu runcing, tetapi juga melalui perjuangan tokoh-tokoh Islam seperti Hasyim Asyari, Ahmad Dahlan, dan HOS Cokroaminoto.

Pendeklarasian Hari Santri Nasional ini didukung penuh ormas NU yang memiliki jaringan kuat di kalangan Santri. Namun, ada pula yang melayangkan protes, di antaranya Muhammadiyah, yang menilai penetapan Hari Santri Nasional justru akan menciptakan sekat di antara Bangsa Indonesia. Kendati, perayaan Hari Santri siang ini berjalan lancar. (Rmn/Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya