Liputan6.com, Jakarta - Pengesahan RAPBN 2016 ditunda karena adanya perubahan besaran anggaran yang awalnya mencapai Rp 2.500 triliun menjadi Rp 2.008 triliun. Awalnya, RAPBN ini disahkan pada 22 Oktober 2015 dan ditunda sampai 30 Oktober 2015.
Sekretaris Fraksi PAN Yandri Sutanto mengatakan, perubahan besaran anggaran tersebut tak lepas dari adanya rencana pengampunan pajak (tax amnesty).
"Rp 2.500 triliun dengan asumsi sudah memasukan tax amnesty. Tapi kalau belum ada payung hukumnya, tidak logis dong masuk ke RAPBN 2016. Itulah yang menyebabkan pengesahan ditunda menjadi 30 Oktober," ujar Yandri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (23/10/2015)
Akhirnya, lanjut dia, pemerintah realistis tidak memasukkan asumsi tersebut. "Jadi, anggarannya sekitar Rp 2.008 triliun," jelas Yandri.
Dia juga mengatakan, dengan perubahan tersebut, tentunya ada pengurangan anggaran kementerian dan lembaga.
"Maka komisi DPR dan mitranya dari pemerintah harus kembali menggelar rapat guna membahas ulang rancangan program tiap kementerian dan lembaga," imbuh Yandri.
Dia memastikan tidak ada motif politik dalam penundaan ini. Apalagi sampai muncul isu menyandera RAPBN 2016. Seandainya, RAPBN 2016 gagal disepakati hingga waktunya, maka pemerintah bisa saja menggunakan APBN 2015 sebagai dasar untuk menjalankan pemerintahan pada tahun berikutnya.
"Saya akui memang, sedikit banyak akan mengganggu pemerintah. Tapi, hal-hal rutin seperti belanja kantor dan pegawai tidak akan terganggu. Karena, kita bisa pakai anggaran tahun sebelumnya," ucap Yandri.
Ketua Barisan Muda PAN ini juga memastikan DPR terus melaksanakan pembahasan secara intensif. Diharapkan pada 30 Oktober, pengesahan RAPBN 2016 dapat dilaksanakan. (Bob/Sss)
Yandri PAN: Tak Ada Tendensi Politik pada Penundaan RAPBN 2016
Apalagi sampai muncul isu menyandera RAPBN 2016.
diperbarui 23 Okt 2015, 11:11 WIBDiterbitkan 23 Okt 2015, 11:11 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Motorik: Pengertian, Jenis, dan Cara Meningkatkannya
Apa Itu Penyakit Epilepsi pada Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Punya Banyak Fitur, Maxus Mifa 7 Diklaim Lebih Asik untuk Konsumen yang Doyan Nyetir
Harga Minyak Merosot Gara-Gara Permintaan Donald Trump ke OPEC, Apa Itu?
Patung Yunani Tanpa Kepala Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Kantong Sampah, Ini yang Terjadi Selanjutnya
13 Resep Ceker Mercon Lezat yang Mudah Dibuat di Rumah
Banjir Grobogan, Daop 1 Jakarta Catat 11 Kereta Api Terlambat hingga 5 Jam
Welder Cladding Kerja Apa: Panduan Lengkap Profesi Las Khusus
Waspadai Kolesterol Tinggi, 5 Penyakit Ini Bisa Mengancam Kesehatan Anda
Mengapa Pantai Parangtritis Jadi Lokasi Peluncuran Gerakan Wisata Bersih Kemenpar?
Apakah Driver Ojol Dapat THR 2025? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Harga Kripto Hari Ini 24 Januari 2025: Bitcoin Naik Tipis, Altcoin Alami Tekanan