Liputan6.com, Jakarta - Api telah melahap 25 hektare (ha) hutan di kawasan Gunung Semeru, Jawa Timur. Kebakaran diperkirakan terus meluas. Sementara proses pemadaman masih terus dilakukan oleh petugas dibantu masyarakat sekitar.
"Pemadaman dilakukan secara manual dan membuat sekat bakar di lokasi yang memungkinkan," kata Kepala Balai Besar Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Ayu Dewi Utari saat dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Jumat (23/10/2015).
Kebakaran seluas 25 ha itu terjadi di jalur pendakian. Antara lain seluas 10 ha di Blok Watu Rejeng, Pos III dan Pos IV. Kemudian seluas 15 ha di Blok Senthong/Landengan Jowo. Vegetasi yang terbakar meliputi akasia dekuren, tutup, putih dada, mentigen, kerinyu dan pakis.
"Pengendalian kebakaran di lokasi yang dapat dijangkau oleh tim," tutur Ayu Dewi.
Ia menambahkan, kebakaran ini adalah peristiwa kali kedua yang terjadi sepanjang 2015 di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sebelumnya, pada Agustus 2015 lalu kebakaran melanda 5 ha hutan di kawasan Oro-Oro Ombo.
"Ini adalah kebakaran yang kedua kalinya di tahun ini di jalur pendakian Semeru. Semoga cepat bisa dipadamkan," tandas Ayu Dewi.
Sejak kemarin BB TNBTS menutup Gunung Semeru untuk jalur pendakian. Para pendaki yang sudah terlanjur berada di dalam kawasan taman nasional itu dievakuasi melalui jalur Ayek-ayek yang lebih aman menuju Ranupane.
Kebakaran terjadi diduga karena api unggun yang belum dimatikan dengan sempurna oleh pendaki. Sehingga angin kencang membakar semak. Apalagi kondisi tanaman mengering karena musim kemarau. (Ndy/Mut)
Energi & Tambang