Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Umar Faroq mengatakan, anggotanya dibantu reserse Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya terus mengusut pelaku pembunuhan Willyanto, pria 30 tahun yang jasadnya ditemukan di mobil sedan BMW yang di garasi bengkel milik kakaknya, Andri Motor Service, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat kemarin.
Dari hasil pemeriksaan fisik korban, ada luka gores yang cukup dalam di bagian perutnya, meski tak tembus ke dalam. Polisi pun masih menunggu hasil visum sementara serta otopsi jasad korban yang dilakukan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Lukanya bukan tusukan, kalau tusukan kan tembus. Luka itu goresan di perut diduga karena sajam, hasil visum sementara belum keluar, hasil otopsi juga belum keluar dari RS Polri," kata Umar ketika dihubungi Liputan6.com, Sabtu (24/10/2015).
Upaya membuat terang kasus ini pun dilakukan polisi dengan memeriksa sejumlah orang sebagai saksi.
Hari ini, kata Umar, penyidik memeriksa 3 karyawan bengkel tempat Willy bekerja setelah hari kemarin memeriksa 3 saksi yang menemukan jasad korban.
"(Perkembangan kasus) masih dalam pemeriksaan saksi-saksi. Semalam 3 orang, hari ini bertambah 3 lagi jadi 6 orang. Mereka adalah karyawan bengkel," ujar Umar.
Terkait benda yang diamankan dan bukti petunjuk yang di dapat penyidik dari hasil olah tempat kejadian perkara, Umar pun enggan menjelaskan dengan alasan agar tidak mengganggu proses penyelidikan.
"Ada (benda yang diduga terkait pembunuhan), ada (bukti petunjuk yang ditinggalkan pelaku). Tapi tidak bisa diungkap yah, supaya penyelidikan tidak terganggu," imbuh dia.
Seorang pria tewas di dalam mobil sedan BMW berpelat B 2074 RS yang terparkir di garasi bengkel Andri Motor Service. Willyanto (30) diketahui menghilang selama 2 hari belakangan. Kakaknya yang juga pemilik bengkel, Andri (41) mengaku mencari-cari Willy namun tak juga menemukan hingga akhirnya menyuruh sang anak mencari pamannya.
Jasad Willy berada di pintu belakang kanan dengan kondisi tangan dan kaki diikat, serta ada ikatan di kepala. Jenazah diperkirakan lebih dari sehari berada di mobil karena sudah membengkak.
Polisi yang tiba di lokasi pun langsung mengevakuasi jasad Willy ke RS Polri dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Aparat belum bisa memastikan penyebab pasti Willy meregang nyawa meski kondisinya terikat di bagian tangan dan kaki.
Polisi pun langsung memeriksa orang-orang yang menemukan jasad Willy yaitu kakak korban sekaligus pemilik bengkel Andri, anaknya yang menemukan korban Dendi dan satu lagi montir bengkel Rahman. (Ron/Ado)
Advertisement