Liputan6.com, Washington DC - Presiden Jokowi berjanji akan mendorong pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Dwi Kewarganegaraan bagi anak hasil perkawinan campur. Hal ini disampaikan Jokowi saat bertemu masyarakat dan diaspora Indonesia di Wisma Tilden Washington DC, Amerika Serikat, Minggu sore waktu setempat.
"(Pertanyaan) Bu Hani dari Philadelphia biar dijawab Bu Menteri Luar Negeri. Karena ke mana pun kita ditanyakan itu, kalau saya akan dorong agar itu cepat diselesaikan," kata Presiden Jokowi menjawab pertanyaan tentang dwi kewarganegaraan tersebut.
Seorang warga bernama Hani yang tinggal di Philadelphia mengaku menikah dengan seorang petani di wilayah itu, dan memiliki anak yang berkewarganegaraan AS.
"Anak saya orang AS lahir di AS, saya takut anak saya ketika pulang ke Indonesia tidak bisa jadi orang Indonesia lagi. Saya mau anak saya bisa dapat dwi kewarganegaraan," kata Hani dikutip dari Antaranews, Senin (26/10/2015). Pertanyaan itu disambut tepuk tangan sangat meriah oleh masyarakat yang hadir.
Hani mengaku, anaknya yang pertama telah duduk di bangku kuliah jurusan komputer sains menguasai bahasa Mandarin, Arab, Inggris, dan Indonesia.
Ia sendiri memantau RUU Kewarganegaraan sudah ada di Prolegnas di DPR, dan meminta agar pemerintah mendorongnya.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi ketika dipersilakan Presiden Jokowi untuk menjawab pertanyaan tersebut mengatakan, pemerintah sudah membahas hal ini dan telah ada perkembangan ketika pada Agustus 2015 ada pertemuan diaspora Indonesia yang digelar di Jakarta.
"Kita sudah bahas, sudah ada pergerakan, Agustus kemarin ada pertemuan diaspora yang digelar di Jakarta dengan teman-teman diaspora," kata Retno.
Menurut Retno, hal ini merupakan salah satu bentuk keberpihakan pemerintah terhadap diaspora di luar negeri, karena potensi diaspora untuk mendukung pembangunan nasional sangat besar.
"Aset yang ada ini harus kita kelola dengan baik dengan cara bekerja sama dengan baik. Kita kaji dan saya sudah sampaikan juga ke Menkumham, kalau Presiden mengatakan begitu arahnya sudah jelas mau ke mana," papar Retno.
Di Kemenlu, ucap Retno, ada wakil direktur yang khusus mengurusi urusan diaspora yang menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap kaum diaspora. (Sun/Mvi)*
Jokowi: Saya Akan Dorong RUU Dwi Kewarganegaraan Cepat Selesai
Menlu mengungkapkan, pemerintah sudah membahas hal ini dan telah ada perkembangan ketika pada Agustus 2015 ada pertemuan diaspora Indonesia.
diperbarui 26 Okt 2015, 07:51 WIBDiterbitkan 26 Okt 2015, 07:51 WIB
Presiden Joko Widodo menggelar Raker Pemerintah Tahun 2015 bersama Gubernur dan Bupati/Walikota di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/10/2015). Raker membahas Pilkada Langsung 2015, serapan anggaran di daerah dan dana desa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Soal Insentif Mobil Hybrid, Airlangga Hartarto: Bikin Dulu Saja Produknya
Sepeda Standar Boleh Masuk LRT Jabodebek, Simak Aturannya
Mesin Cuci Manusia Buatan Jepang Diperkenalkan di Osaka Expo 2025
Ciri-ciri AC Tidak Dingin: 41 Tanda dan Cara Mengatasinya
Gempa Magnitudo 4,5 Getarkan Kabupaten Bandung, Pusat Gempa di Laut
Potret Tiga Pengasuh Anak Raffi Ahmad Diajak Liburan ke Hongkong, Tampil Kece
Lapakgaming Battle Arena Siap Dorong Ekosistem Gaming Indonesia ke Level Global
Tips Melunasi Hutang: Strategi Efektif untuk Bebas Finansial
Said Abdullah Dorong Menko Segera Sinkronkan Anggaran untuk Capai Target Pembangunan
Sidang Lanjutan Perkara Distribusi Konten Ilegal Nex Parabola, Jaksa Tetap Tuntut Tiga Terdakwa
7 Ciri-Ciri PCOS pada Remaja, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan
Kejagung Periksa Pejabat Antam Terkait Kasus Zarof Ricar, Usut Asal Emas 51 Kg?