Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali menggaet perusahaan swasta untuk membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Ahok menargetkan membangun 150 RPTRA lagi untuk 2016, tapi malu bila terus meminta swasta untuk membangun.
"Tahun depan yang 150 lokasi, kita akan andalkan anggaran kita sendiri. Paling satu unit Rp 500 juta. Malu juga kalau minta terus," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa 27 Oktober 2015.
Sejauh ini pembangunan masih dibantu oleh swasta. Bila 150 RPTRA tidak bisa dipenuhi dengan sumbangan swasta, barulah dianggarkan menggunakan APBD.
"Ini kita lihat harganya berapa, termasuk biaya rawat saya sudah tahu harganya. Karena pasti swasta juga enggak mau bangun yang terlalu mahal. Kalau ada yang mau sumbang 150 lokasi ya sisanya ya masukkan ke APBD-Perubahan bisa buat beli tanah," jelas Ahok.
Sementara untuk keamanan, Ahok mempercayakan pada lurah dibantu masyarakat setempat. Dengan begitu, masyarakat bisa ikut berpartisipasi dan tugas lurah sebagai estate manager berjalan dengan baik.
"Nah, yang penting supaya masyarakat hidup lebih nyaman di Jakarta," tutup Ahok.
Setidaknya ada 22 perusahaan swasta yang turut membangun RPTRA di sejumlah wilayah di Jakarta. (Ron/Dan)
Â