Sumpah Pemuda, Politisi Ini Kecewa Semangat Anak Muda Kendur

Pemuda tidak boleh berdiam diri dan tidak kritis, namun harus aktif dalam menyuarakan kepentingan yang pro rakyat.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Okt 2015, 16:45 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2015, 16:45 WIB
20151028-Ribuan Napi Narkotika Coba Pecahkan Rekor MURI di Hari Sumpah Pemuda-Jakarta
2600 narapidana Lapas Narkotika Klas II A Cipinang, Jakarta, mengikuti upacara peringatan 87 tahun Sumpah Pemuda, Rabu (28/10). Rencananya, penyelenggaraan upacara ini untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Sumpah Pemuda, para pemuda diharapkan mengawal reformasi di Tanah Air, dan menjadi kaum kritis yang terhindar dari pengaruh negatif.

"Saya ingin bahwa pemuda kita harus mengawal reformasi, sebagaimana di awal dulu. Namun, sekarang saya kok melihat pemuda banyak berdiam, tidak sekritis kondisi di tahun-tahun yang lalu," kata Anggota Komisi X DPR Sutan Adil Hendra, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/10/15).

Politikus yang akrab dipanggil SAH ini menyayangkan kondisi pemuda saat ini. Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga sudah menggaungkan revolusi mental, namun masih banyak pemuda yang terkena narkoba. Juga tidak mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.

"Saya melihat semangat pemuda ini kita kendur. Di tengah banyaknya persoalan bangsa dan negara, masalah ekonomi, hukum, asap, persepakbolaan, dan masalah lainnya. Namun pemuda tidak mencerminkan pelopor," sesal Sutan.

Politikus Partai Gerindra ini juga berharap para pemuda berprestasi dalam bidang pendidikan. Pelajar yang notabene pemuda, harus mempunyai nilai saing dan prestasi, serta dapat memberikan input yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di Tanah Air.

"Jadi, jangan hanya berdiam diri di kampus atau sekolah, jangan hanya mendengar kata orang lain. Tetapi pemuda harus punya inisiatif, dan menjadi lokomotif pendidikan yang berdaya saing. Karena bagaimana pun pendidikan ini penting, yang akan berdampak pada kesejahteraan," tegas Sutan.

Hindari Narkoba

Dia juga mengimbau generasi muda agar menghindari narkoba. Sebab, barang haram ini bak mesin pembunuh, yang dapat membunuh karakter pemuda. Karena itu, agar menjadi pemimpin dan menjadikan bangsa yang besar dan bermartabat, pemuda harus menjauhi narkoba.

"Narkoba ini bisa dikatakan setan. Narkoba menjauhkan kita dari agama. Pemuda harus tingkatkan dengan akidah, dan dasarnya adalah agama. Jika mendekatkan dari agama, akan jauh dari persoalan negatif. Narkoba itu kepanjangannya. Negara akan runtuh, kalau orang buta agama," kata Sutan.

Untuk itu, pada momentum Hari Sumpah Pemuda ini, politisi asal dapil Jambi ini mengajak dan mengimbau generasi muda, agar mempersiapkan diri menjadi generasi pemimpin bangsa dan tidak terlepas dari karakter budaya.

Pemuda, kata Sutan, merupakan jati diri bangsa yang berharga, sehingga harus sangat dibanggakan. Pemuda tidak boleh berdiam diri dan tidak kritis, namun harus aktif dalam menyuarakan kepentingan yang pro rakyat.

"Jadi, di momentum Sumpah Pemuda ini, saya mengimbau dan mengajak pemuda, bahwa pemuda harus benar-benar bangkit, dan pemuda kembali kepada hakikatnya yang sangat kritis. Dan bukan orang yang bisa dibayar, bukan orang yang bisa dininabobokan hanya dengan kepentingan sesaat. Tetapi mereka harus betul-betul menjadi tulang punggung pengamanan bangsa dan negara, karena kondisi negara kita butuh pemuda yang cinta Tanah Air," seru Sutan. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya