JK: Ledakan di Alam Sutera Tanda Ada Pihak Ingin Ganggu Keamanan

JK meminta polisi mencari pelaku peledakan bom di Mall Alam Sutera.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 28 Okt 2015, 18:08 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2015, 18:08 WIB
Benda Diduga Bom Meledak di Mal Alam Sutera, 1 Karyawan Luka
Benda yang diduga bom itu meledak ketika jam makan siang karyawan tiba atau sekitar pukul 12.00 WIB. (Naomi Trisna/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai masih ada pihak yang ingin menganggu keamanan. Hal ini dia katakan pasca-ledakan bom di Mall Alam Sutera.

Untuk itu, JK meminta agar polisi segera mencari pelaku pengeboman tersebut, agar tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

"Artinya ada pihak-pihak yang mengganggu keamanan itu masih ada. Itu pertama polisi harus bertindak cepat untuk mencari pelakunya," kata ‎JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (28/10/2015).

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian langsung memantau lokasi ledakan di toilet pria kantin karyawan mall tersebut. Menurut dia, ledakan berasal dari benda berdaya ledak yang sama dengan bom pada Juli 2015. Namun, tim Gegana masih menyelidikinya.

"Ya ada ledakan di toilet kantin pria, 1 orang korban luka di kaki sebelah kiri, paha dan betis. Korban sudah dibawa ke klinik terdekat di Modernland," kata Tito saat berada di lokasi, Tangerang.

Tito juga mengatakan, kemungkinan pelaku pengeboman bukan kelompok Jamaah Islamiyah atau JI. Hal ini didasari dari analisis bahwa ledakan di toilet pria ini berdaya ledak rendah.

Karakteristik tersebut, kata Tito, bukan merupakan ciri khas kelompok JI. Faktor pendukung lain adalah sasaran ledakan di mal sangat jarang dilakukan kelompok tersebut.

"Kalau kelompok JI agak sedikit jauh. Kelompok JI dari dulu targetnya tidak pernah menarget masyarakat umum, targetnya dari dulu Barat," ujar dia.

Karena faktor tersebut, lanjut Tito, kemungkinan besar kelompok JI tak terlibat dalam peledakan bom di Mall Alam Sutera. Saat ini kepolisian tengah memantau kelompok lain yang juga pernah melakukan aksi teror.

"Kita tahu ini kelompok lain, tentu kelompok lain itu yang kita atensi," ujar Mantan Kepala Densus 88 Polri itu. (Nil/Mut)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya