Tidak Hanya Manusia, 6 Orangutan Juga Kena ISPA Akibat Kabut Asap

Bayi-bayi orangutan itu saat ini sudah mulai bisa diajak bermain kembali seperti biasanya.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Okt 2015, 19:30 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2015, 19:30 WIB
20151019-Malaysia Berhasil selamatkan Kedua Bayi Orangutan Lucu Ini
Petugas menggendong bayi Orangutan yang diselamatkan dari perdagangan satwa liar ilegal di kantor perlindungan satwa liar, Kuala Lumpur , Malayasia, Senin (19/10/2015). Orangutan ini akan dikembalikan ke Medan pada hari Selasa. (REUTERS/Olivia Harris)

Liputan6.com, Jakarta - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan tak cuma membuat nelangsa warga. Satwa-satwa juga turut merasakan dampaknya.

Sebanyak 6 bayi orangutan di kawasan konservasi Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah tercatat menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap yang melanda daerah tersebut. Seperti dilaporkan yayasan penyelamatan orangutan Kalimantan, Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundantion Nyaru Menteng.    

"Sebanyak 16 bayi orangutan yang ada saat ini masih dalam status penanganan ISPA. Dari 16 itu, ada 6 bayi orangutan yang positif terkena ISPA," kata Humas Komunikasi BOS Foundantion Nyaru Menteng, Agung Monterado di Palangkaraya, Kalteng, Kamis (29/10/2015).

Dia menuturkan, keenam bayi orangutan tersebut sudah mulai membaik setelah mendapatkan penanganan medis.

Agung menambahkan, bayi-bayi orangutan itu saat ini sudah mulai bisa diajak bermain kembali seperti biasanya. Namun mereka tetap dalam pengawasan secara intensif.

"Kami tetap memberikan waktu lamanya bermain kepada enam orangutan tersebut dari pukul 16.00-18.00 WIB, agar mereka tetap terjaga stamina kesehatannya," ucap dia.

Lalu bagaimana dengan orangutan usia dewasa?

Agung menjelaskan, kabut asap tak memberi dampak yang terlalu signifikan terhadap mamalia berusia dewasa tersebut. Sebab orangutan dewasa daya fisik tubuhnya terbilang cukup kuat dibandingkan bayi mereka yang masih berusia di bawah 4 tahun.

"Tim kami berdedikasi untuk terus merawat dan memberikan perawatan kesehatan bagi orangutan yang membutuhkannya sepanjang hidup mereka. Orangutan dapat hidup selama 50 tahun di pusat rehabilitasi," tutur dia.

"Dan kami memastikan bahwa kami akan terus menyediakan bagi mereka perawatan jangka panjang dan perlindungan maksimal," pungkas Agung. (Ant/Ndy/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya