7 Menteri Kabinet Kerja Ini Dinilai Berkinerja Baik

Ini sesuai dengan hasil riset nasional tentang Satu Tahun Kabinet Jokowi-JK yang dilakukan Lembaga Klimatologi Politik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Nov 2015, 07:51 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2015, 07:51 WIB
Jokowi-JK Berfoto Bersama Menteri Kabinet Kerja
Jokowi dan JK berpose bersama para Menteri Kabinet Kerja di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Klimatologi Politik (LKP) mencatat ada 7 menteri dengan kinerja terbaik selama setahun pemerintahan Presiden Jokowi-JK.

Ini sesuai dengan hasil riset nasional tentang Satu Tahun Kabinet Kerja Jokowi-JK yang dilakukan lembaga tersebut.

CEO LKP Usman Rachman menyebut kinerja birokrasi pelayanan publik selama 1 tahun terakhir membaik dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik juga mengalami peningkatan.

"Membaiknya kinerja birokrasi pelayanan publik di mata masyarakat tidak lepas dari berbagai program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang dipimpin Menteri PANRB dan menteri lain," kata CEO LKP Usman Rachman dalam keterangannya, Rabu (4/11/2015).

Menurut dia, 7 menteri dengan kinerja terbaik itu, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan serta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Susi Pudjiastuti, disebut Usman, memiliki karakter tegas yang memberikan pendekatan yang langsung berdampak positif terhadap masyarakat.

Selanjutnya, Anies Baswedan punya kemampuan untuk mengelola organisasi yang baik dalam kementerian yang dibawahinya.

Untuk Khofifah, indikator utama yang terlihat adalah jumlah serapan anggaran yang paling besar jika dibandingkan dengan kementerian lainnya. Dia juga mampu mengimplementasikan kebijakan menteri koordinator melalui pemberian kartu-kartu saktinya.

Rizal Ramli, walaupun baru menjabat beberapa bulan, dia memiliki jurus ‘Rajawali Ngepret’.

"Sehingga pengelolaan internal menjadi lebih baik, serta memberikan warning kepada menteri-menteri lainnya agar bisa bekerja lebih efektif, efisien, dan produktif," tegas‎ Usman.

Baca Juga

Menteri PAN-RB, selain menginisiasi kebijakan-kebijakan dalam birokrasi dan pelayanan publik, dia mendapatkan catatan khusus dari LKP. Yuddy dinilai punya program yang relatif jelas. Dia juga memiliki kemampuan pelayanan dan administrasi yang baik, serta mampu melakukan perubahan secara organisasi.

"Selain melalui blusukan di beberapa kota, bandara, pelabuhan, Yuddy juga membuat kebijakan mengenai jaminan sosial pegawai negeri yang mengalami kecelakaan dan meninggal, kemudian rekrutmen sekda juga bisa ditawarkan," ujar Usman.

Ignasius Jonan juga memiliki pendekatan yang mirip dengan apa yang dilakukan oleh Yuddy, yaitu blusukan. Bahkan hingga tidur di stasiun. Di bawah arahannya, Kementerian Perhubungan memang masih rendah dalam hal penyerapan anggaran, tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi revenue yang didapat oleh kementeriannya. Tindakan tegasnya kepada beberapa maskapai juga diapresiasi oleh publik.

Terakhir, Tjahjo Kumolo, dikatakannya mampu menerapkan aturan-aturan yang baik di lingkungan kementerian. Khusus menjelang pilkada, langkah-langkah yang telah dilakukan Tjahjo juga dianggap bagus, mengingat Kementerian Dalam Negeri bersama dengan Kementerian PAN-RB sedang mengampanyekan gerakan netralitas pegawai negeri sipil (PNS) menghadapi pilkada serentak.

Usman juga menjelaskan, dari ketujuh menteri yang berkinerja dan berakuntabilitas terbaik tersebut, 3 di antaranya memiliki kemampuan khusus, yaitu mampu melakukan perubahan secara organisasi yang kuat. Ketiga menteri tersebut adalah Khofifah Indar Parawangsa, Anies Baswedan, dan Yuddy Chrisnandi.

Survei yang dilakukan KLP ini menggunakan metode media monitoring terhadap 10 surat kabar nasional terkemuka dan 10 media online yang paling banyak diakses publik. Riset dilakukan sejak 1 November 2014 hingga 31 Januari 2015. Pemberitaan media yang dianalisis adalah berita terkait menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK. (Bob/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya