Jokowi dan Pimpinan DPR Ngopi Bareng Bahas APBN

Menurut Setya Novanto, selain membahas APBN, pertemuannya dengan Jokowi juga untuk menyampaikan undangan pernikahan anaknya.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 05 Nov 2015, 15:43 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2015, 15:43 WIB
Jelang Dilantik, Jokowi Rapat Dengan Ketua MPR, DPR dan DPD
Presiden Joko Widodo dan Setya Novanto (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan DPR dan Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan tertutup di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan yang berlangsung selama 1 jam itu disebutkan membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Hal itu diungkapkan Ketua DPR Setya Novanto usai pertemuan. Selain membahas APBN, para petinggi negara itu juga membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) ke sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kita ingin ngopi-ngopi bersama sambil membicarakan APBN dan juga yang berkaitan dengan penempatan PMN yang tentu ini menjadi perhatian kita bersama," kata Setya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Menurut Politisi Partai Golkar itu, pembahasan APBN yang dilakukan bersama Presiden Jokowi, untuk mencari jalan keluar‎ demi kesejahteraan masyarakat dan kepentingan rakyat.

"Kita perlu mengadakan suatu pembicaraan yang santai, sambil ngopi. Tentu ini hal-hal yang sangat penting. Kita saling mencari jalan ‎keluar untuk tentunya lebih jauh," ucap dia. ‎

Di samping itu, lanjut Setya, pertemuan dengan Jokowi juga mempunyai kepentingan pribadi. Yaitu menyerahkan undangan pernikahan anaknya yang akan berlangsung Desember mendatang.

"Saya ‎menyampaikan undangan untuk masalah keluarga karena anak saya mau nikah, jadi itu," ucap dia.

Lalu, apakah dalam pertemuan itu juga disinggung mengenai rencana reshuffle (perombakan) kabinet yang kabarnya akan dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini? Setya menjawab diplomatis.

"Kalau masalah reshuffle itu kan kewenangan Presiden, kita percayakan pada Presiden, kita DPR hanya menjalankan tugas dalam hal pengawasan, tentu kita memberikan informasi-informasi yang menjadi pertimbangan," pungkas Setya. (Ali/Sun) ‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya