Bandara Lombok Ditutup, Penumpang Terpaksa Gunakan Jalur Laut

Untuk antisipasi penumpukan penumpang, pihak UPTD dermaga penyeberangan Senggigi telah menambah 2 armada kapal cepat.

oleh Hans Bahanan diperbarui 05 Nov 2015, 17:29 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2015, 17:29 WIB
Pelabuhan Senggigi
Penumpukan penumpang di pelabuhan Senggigi

Liputan6.com, Lombok - Penumpang pesawat yang seharusnya terbang dari Bandara International Lombok terpaksa menempuh jalur laut menuju Bali. Sebab bandara di Lombok ini akan tutup hingga esok hari akibat dampak letusan Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Pantauan Liputan6.com, Kamis (5/11/2016), setidaknya lebih dari 100 orang penumpang pesawat yang gagal berangkat akibat penutupan bandara ini memadati dermaga penyebrangan pelabuhan Senggigi, Lombok Barat.

Hal ini tentu tidak seperti hari-hari biasa karena dermaga penyebrangan Senggigi ini biasanya hanya digunakan para wisatawan asing yang hendak berangkat ke Bali.

Salah seorang penumpang pesawat Garuda yang batal berangkat, Dewantoro mengaku dirinya dan rombongan terpaksa menggunakan jalur laut dari pantai Senggigi daripada menunggu bandara tersebut dibuka kembali.

"Kami kejar waktu, kami berangkat dari sini menuju Padang Bai dan nanti dari Padang Bai kami langsung menuju ke Bandara Ngurah Rai, Bali. Kemudian dari Ngurang Rai kami terbang ke Palembang," kata dia.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan penumpang, pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dermaga penyeberangan Senggigi telah menambah 2 armada kapal cepat menuju dermaga Padang Bai, Bali. Sebab sejak selasa 4 November 2015 kemarin lebih dari 300 penumpang memadati dermaga ini.

"Hari-hari biasa cuma ada 4 armada kapal cepat, namun karena penumpang banyak, armada kami tambahkan 2 lagi agar tidak terjadi penumpukan," kata Iskandar, Kepala UPTD Pelabuhan Senggigi. (Nil/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya