Gempa Mandailing Natal, Warga Diimbau Waspada Longsor

Gempa di Mandailing Natal dirasakan warga Kota Padang. Sejumlah warga gemetar lantaran trauma dengan gempa Padang.

oleh Muslim AR diperbarui 08 Nov 2015, 20:56 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2015, 20:56 WIB
Gempa Indonesia
Ilustrasi Gempa

Liputan6.com, Pasaman - Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, M Sayuti Pohan mengungkapkan banyak laporan dari warga yang merasakan gempa yang terjadi di Mandailing Natal. Mereka mengaku panik saat getaran lindu itu terasa.

"Memang banyak masyarakat yang melaporkan dan gempa di sini memang cukup lama. Tapi sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan materil,” ujar M. Sayuti Pohan kepada liputan6.com, Minggu (8/11/2015).

Menurut Sayuti, pihaknya telah menerjunkan anggota untuk mewaspadai segala kemungkinan, seperti longsor akibat gempa. Apalagi hujan lebat tengah mengguyur kabupaten tersebut.

"Getaran akibat gempa cukup kuat dan banyak laporan yang masuk. Kami sudah bersiaga dan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai longsor," lanjut dia.

Trauma Gempa Padang

Gempa membuat warga Kota Padang yang tengah mengunjungi Basko Grand Mall, Kota Padang, panik dan berhamburan keluar. Trauma pasca gempa besar pada 2009 lalu masih menghantui warga Kota Padang.

"Saya refleks lari dan menyalamatkan diri, masih belum bisa lupa kejadian 2009 lalu," Ujar seorang pengunjung mal, Gustian (27) kepada Liputan6.com di Padang, Minggu (8/11/2015).

Gustian mengaku belum dapat menghilangkan traumanya saat melihat dampak gempa pada 5 tahun. Lindu berkekuatan 7,6 SR itu meluluhlantakkan sejumlah wilayah di Sumatera Barat.

Kala itu, pada 30 September 2009, ia tengah berdagang di Pasar Raya Kota Padang dan menyaksikan bagaimana beberapa bangunan runtuh dan menimbun para korban. Kenangan pahit itu membuatnya sedih dan berharap kejadian tersebut tak kembali berulang.

"Sampai jelang salat inipun, saya masih gemetar," tukas dia. (Ali/Ado)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya