Liputan6.com, Yogyakarta - Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2015 diisi dengan berbagai seminar dan pameran tentang tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan. Salah satunya adalah tokoh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lafran Pane. Banyak usulan jika tokoh ini harus diangkat menjadi pahlawan nasional.
Namun bagi mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Lafran Pane diyakini tidak mau menjadi pahlawan nasional. Apa alasannya?
"Saya yakin Pak Lafran Pane tidak mau jadi pahlawan nasional. Semua tahu Lafran sepanjang hidupnya sama sekali tidak tertarik diangkat-angkat, dia sosok rendah hati," kata Mahfud saat memberi sambutan dalam Seminar Nasional Jejak Hayat dan Pemikiran Lafran Pane di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, Selasa, 10 November 2015.
Mahfud MD yang juga Ketua Presidium Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mengingatkan masyarakat terhadap sosok Lafran.
"Indonesia ini bisa utuh hingga sekarang salah satunya karena semangat keindonesiaan dan keislaman yang dirintis setelah kemerdekaan Indonesia oleh Lafran Pane. Semangat itu hidup hingga sekarang," ujar dia.
Politikus senior Partai Golkar Akbar Tandjung yang juga tokoh HMI juga membagikan pengalamannya dengan Lafran Pane. Ia mendapat pesan yang selalu dipegangnya sebelum memutuskan terjun ke dunia politik seperti saat ini.
"Kepada saya, Lafran Pane bilang di mana pun kau berkiprah tak ada masalah, yang penting semangat keislaman-keindonesiaan itu kau pegang terus," ujar Akbar.
Chumaidy Syarief Romas saat menyampaikan materinya tak kuasa menahan jatuhnya air mata dan hampir tidak bisa berkata-kata. Dia adalah mantan Ketua Umum PB HMI sebelum Abdullah Hehamahua, mantan penasihat KPK.
Menurut dia, Lafran adalah pria yang jujur serta tidak memanfaatkan jaringan serta pengaruhnya. Sampai akhir hayatnya, Lafran juga tidak mempunyai rumah.
"Saya kenal benar Lafran Pane. Ia senior yang jujur dan zuhud, saya kira ini yang harus kita teladani. Banyak bersyukur dan ingat Allah akan semakin menjauhkan kita dari korupsi dan perbuatan yang merugikan negara. HMI bukan tidak boleh kaya, tetapi kayalah dengan tidak merugikan orang lain dan negara," kata Chumaidy. (Mvi/Rmn)**