Helikopter di Riau Ditarik untuk Padamkan Kebakaran Hutan Sumsel

Dalam proses pemadaman api, jika air berkurang banyak maka akan keluar asap.

oleh Nefri Inge diperbarui 11 Nov 2015, 09:40 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 09:40 WIB
20150912-TNI Bantu Padamkan Kebakaran Lahan di Sumatera
Seorang petugas pemadam dari Kementerian Kehutanan Indonesia, bersama anggota TNI menyemprotkan air ke hutan lahan gambut di Parit Indah Desa, Kampar, Riau, Rabu (9/9/2015). Kebakaran lahan menyebabkan kabut asap di sejumlah wilayah. (REUTERS/YT Haryono)

Liputan6.com, Palembang - Pemadaman titik api di Sumatera Selatan (Sumsel) masih terus dilakukan satuan petugas (satgas) pemadam kebakaran hutan dan lahan di lapangan. Untuk memaksimalkannya, 1 unit helikopter yang dioperasikan di Riau ditarik ke Sumsel.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, dari hasil cek on the spot yang dilakukan pada Selasa 10 November 2015, jumlah api sudah berkurang banyak.

"Saya sangat mengapresiasi apa yang dikerjakan satgas Sumsel. Kemajuan signifikan, namun asap masih banyak untuk kebakaran terjadi di atas lahan gambut. Kita sudah keliling, sekarang dengan tambahan 1 heli dari Riau, jadi total 7 heli dan 2 pesawat BE 200 yang akan memaksimalkan pemadaman api di sini," ujar Willem kepada Liputan6.com, Rabu (11/11/2015).

Komandan satgas Sumsel juga mengumpulkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Perkebunan dan Kehutanan untuk pembagian tugas pemadaman kekabaran. Dalam proses pemadaman api, jika air berkurang banyak maka akan keluar asap.

Selain memantau proses pemadaman kebakaran, Willem juga melihat masih ada beberapa kebakaran baru yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Namun, sebab kebakaran ini masih akan diselidiki lebih lanjut.

"Kebakaran kecil masih ada di Kabupaten OKI, seperti di Padamaran, Air Sugihan, Cengal, dan Sungai Menang. Api ada di tengah lahan, kita masih perlu penyelidikan, apakah terbakar dari bawah atau sengaja dibakar baru oleh orang-orang tertentu," tandas Willem. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya