Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)Â Sudirman Said enggan mengungkap sosok politikus yang diduga mencatut nama Presiden Jokowi untuk meminta saham kosong dalam perpanjangan kontrak perusahaan PT Freeport Indonesia.
Menurut dia, sosok yang dimaksud telah 'menjual nama' presiden demi keuntungan pribadi tersebut baru akan diungkap setelah ia melaporkannya ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD) di DPR.
"Suatu ketika akan kita sampaikan pada forum yang tepat. Dan saya ingin bertemu dengan Majelis Kehormatan Dewan," ujar Sudirman Said di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Baca Juga
Mantan Direktur Utama PT Pindad tersebut juga membantah bahwa dirinya pernah mendapat ancaman terkait pernyataannya yang menyebut politikus pencatut nama presiden.
"Enggak, enggak ada ancaman. Suatu ketika akan sampaikan namanya, ya," kata dia.
Sebelumnya, Sudirman mengatakan di beberapa media elektronik dan televisi nasional bahwa pada beberapa bulan lalu pihak Freeport dihubungi oleh beberapa oknum tokoh politik yang sangat punya pengaruh, dan menjual nama presiden dan wapres yang seolah-olah meminta saham kosong.
"Saya bersyukur proses itu tidak terjadi, sehingga Indonesia tidak dipermalukan dan akhirnya proses ini melalui jalur yang normal, di mana sektor mengambil keputusan dan presiden memutuskan sendiri tanpa harus melalui deal semacam itu," jelas Sudirman. (Ron/Ans)