Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)Â Romo Benny Susetyo menyatakan, meningkatnya kekerasan di sejumlah belahan dunia menunjukan makin tipisnya nilai-nilai kehidupan untuk saling mengasihi dan menyayangi.
"Aksi teror bom di Paris yang menewaskan ratusan orang tak berdosa menunjukan peradaban dunia dalam masalah. Teror-teror itu, baik di Paris maupun di belahan dunia lain jelas tidak bisa dibenarkan. Ini sangat memilukan," ujar Romo Benny saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (14/11/2015).
Romo Benny mengatakan, aksi kekerasan, jika dilakukan dengan mengatasnamakan agama, sangat tidak bisa dibenarkan. "Agama mana pun melarang teror. Terorisme adalah musuh bersama," ujar dia.
Baca Juga
Kekerasan yang dilakukan dengan berkedok agama, lanjut Romo Benny sama halnya menghina Tuhan. "Itu karena Tuhan tidak pernah memerintahkan umatnya berbuat kekerasan. Apalagi sampai membunuh" ucap Romo Benny.
Indonesia Harus Waspada
Kasus bom di Paris, menurut Romo Benny harus menjadi pelajaran bersama. "Kita harus waspada. Lebih aware, jangan sampai tindak kekerasan di sejumlah belahan dunia merembet ke Indonesia," kata dia.
Â
Untuk menghindarkan agar teror Paris tidak merembet ke Indonesia, Romo Benny meminta Badan Intelijen Negara (BIN) dan kepolisian waspada.
Advertisement
"Jangan sampai kecolongan. BIN dan polisi harus jeli mencermati hal-hal yang berpotensi menjadi pemicu kekerasan," ucap Romo.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan pesan-pesan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, baik yang langsung maupun melalui jaringan sosial media.
"Kalau bisa ayo kita jadikan Twitter dan Facebook sebagai media kampanye damai dan saling mengasihi," tandas Romo Benny. (Ron/Mvi)