Laporan Penumpang Lion Air Ditawari Janda dan Desahan di Kokpit

Penumpang Lion Air mengaku ditawari pramugari janda dan mendengar suara desahan di kokpit.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 18 Nov 2015, 16:28 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2015, 16:28 WIB
20150819-Pesawat-Baru-Lion-Air-Tangerang-Edward-Sirait
Pesawat Lion Air Boeing 737 800 NG tiba di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (19/8/2015). Lion Air kedatangan pesawat ke 150 Boeing 737, Lion Air Group kini telah mengoperasikan 244 unit pesawat berbagai tipe. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Lion Air tengah jadi pembicaraan. Kali ini bukan soal seringnya maskapai berlogo singa itu terlambat terbang, tapi karena ada penumpang yang mengaku mendengar suara desahan di kokpit.

Adalah Lambertus Maengkom, seseorang yang melaporkan kejadian yang dialaminya saat terbang bersama Lion Air pada 14 November 2015. Ia menuliskan unek-uneknya di laman bandara.web.id pada 15 November 2015 pukul 10.46.

Dalam tulisannya itu, Lambertus membeberkan tingkah laku sang pilot yang menawarkan pramugari berstatus janda kepada penumpang sebagai kompensasi atas terlambatnya pesawat tersebut mengudara. Tak hanya itu, ia juga mengungkap adanya suara desahan dari dalam kokpit yang terdengar di kabin lewat pengeras suara.

Berikut isi lengkap laporan Lambertus Maengkom:

Kepada Yth Bpk/Ibu Dirjen Perhub,
 
Kami ingin menanyakan apakah merupakan standart prosedur yang diterapkan penerbangan (Dirjen Pehubungan) yaitu PILOT MASKAPAI LION MENAWARKAN STAFF CREW PRAMUGARI YANG BERSTATUS JANDA kepada para penumpang melalui microphone berulang ulang di dalam kabin LION JT 990 - PENERBANGAN JAM 19.15 / tgl. 14-november-2015 DARI SURABAYA MENUJU DENPASAR?....

TERDENGAR SUARA ANEH DAN MENDESAH DESAH dari Speaker kabin selama perjalanan yang membuat para penumpang resah dan ketakutan atas keselamatan nyawa mereka dalam penerbangan itu, serta bertanya tanya apakah PILOT DALAM KEADAAN TIDAK SEHAT, MABUK Aatau mungkin NARKOBA? sehingga berkelakukan demikian.

Apakah demikian STANDART SERVICE KONPENSASI LION AIR KEPADA PARA PENUMPANG YANG SUDAH MENUNGGU DELAY SELAMA 3 JAM (pesawat berangkat akhirnya jam 21.30 -delay 3 jam), dengan 'MENAWARKAN" Crew Pramugari Lion Air??

Setelah pesawat landing di DENPASAR, kami menunggu di depan pesawat untuk menanyakan langsung kepada PILOT tersebut APA MAKSUD DAN TINDAKANNYA SEBAGAI PILOT YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS NYAWA DAN KESELAMATAN PARA PENUMPANG, namun SETELAH PILOT MENGETAHUI DARI PETUGAS DARAT LION AIR DAN BANDARA NGURAH RAY BAHWA PARA PENUMPANG INGIN MENEMUINYA, PILOT TIDAK MAU MENEMUI DAN HANYA TERTAWA TAWA SERTA MENGANGKAT TANGANYA SEAKAN MENANTANG PARA PENUMPANG YANG TELAH MENUNGGU DIA (mungkin dia sedang mabuk parah? menghadapi situasi seperti itu).

kamipun menanyakan kepada petugas darat Lion air dan Bandara Ngurah ray siapa nama pilot tersebut..., namun mereka mengatakan tidak mengetahui siapa nama pilot tersebut (apakah mungkin OTORITAS BANDARA NGURAH RAY dan PETUGAS DARAT LION AIR tidak mengetahui siapa nama PILOT yang mendaratkan pesawat di NGURAH RAY?)...seakan akan menutupinya.

ADALAH SANGAT MEMALUKAN JIKA MASKAPAI NASIONAL LION AIR MEMPUNYAI MEMILIKI PILOT YANG MENJALANKAN STANDAR PROSEDUR SEMACAM ITU....

Demi keselamatan PARA PENGGUNA LAYANAN PENERBANGAN, mohon kami menunggu respond baik dari DINAS PERHUBUNGAN & maskapai LION Air untuk mengambil tindakan dan atas kejadian tersebut.

Terima kasih
Laporan penumpang Lion Air di bandara.web.id
Tanggapan Lion Air

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi terhadap laporan adanya desahan di kokpit. "Kami sedang melakukan investigasi soal laporan penumpang itu, jadi kami belum bisa mengambil kesimpulan," kata Edward ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta.

Menurut Edward, manajemen perusahaan tengah melakukan sejumlah konfirmasi kepada krunya yang berada dalam pesawat itu. Selain itu, Lion Air juga masih membutuhkan keterangan dari beberapa penumpang yang saat itu turut dalam pesawat.

"Kita tidak bisa dengar dari satu orang, kita butuh waktu. Kita baru menerima laporan dari penumpang," ucap Edward. (Mut/Yus)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya