3 Alasan Polisi Curigai Rizal Saat Penyelidikan Siswi SMP Benhil

Polda Metro Jaya sudah lebih dulu mencurigai Rizal sebagai pelaku pembunuhan dan pemerkosaan siswi kelas 1 SMP tersebut.

oleh Audrey Santoso diperbarui 26 Nov 2015, 03:19 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2015, 03:19 WIB
Achmad Sudarno/Liputan6.com
Rizal saat rekontruksi pembunuhan siswi SMP Benhil (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Jauh sebelum Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri mengeluarkan hasil pencocokan DNA tersangka Rizal alias Anwar dengan sperma yang ada di kemaluan korban AAP, penyidik Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sudah lebih dulu mencurigai Rizal sebagai pelaku pembunuhan dan pemerkosaan siswi kelas 1 SMP tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan ada 3 alasan yang membuat arah penyelidikan ini ke tersangka Rizal. Pertama, Rizal sehari-hari beraktivitas di dekat rumah korban karena dia tinggal dan bekerja sebagai penjaga parkir di Rusun Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Dekat dengan rumah korban.

"Yang bersangkutan (Rizal) bekerja di lingkungan kediaman korban. Dari profilnya dia ini anggota komunitas punk lalu berhenti setelah menikah. Kemudian menjadi penjaga parkir di Rusun Karet Tengsin sekaligus tinggal di situ, dekat rumah korban," jelas Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu 25 November 2015.

Alasan kedua, setelah menelusuri profil Rizal, penyidik mengetahui bahwa Rizal tumbuh besar di Jasinga, dan rumahnya hanya berjarak 20 menit dari lokasi ditemukannya mayat AAP, "Rumah orangtua Rizal juga di Jasinga, satu daerah dengan lokasi ditemukannya mayat korban."

 



Dan alasan terakhir, warga sekitar rumah korban mengaku sering melihat Rizal bersama AAP. Bahkan mereka kerap terlihat berboncengan motor dan pergi bersama saat ibunda korban bekerja.

Ketiga hal itu mendorong insting polisi untuk memeriksa DNA Rizal.

"Dari keterangan saksi yang merupakan warga sekitar rumah korban, pelaku juga dekat dengan korban. Dan beberapa kali berboncengan motor," terang Krishna.

Rizal ditangkap di Pandeglang, Banten pada 23 November usai menghilang bersama keluarganya selama 19 hari dari rumahnya. Ia kabur setelah polisi meminta keterangannya terkait kasus tewasnya AAP.

Tindakannya itu justru membuat curiga polisi hingga akhirnya polisi mencari tahu keberadaan Rizal. Saat ditangkap, Rizal akhirnya mengakui perbuatan biadabnya kepada keponakannya tersebut.

AAP sebelumnya ditemukan terbujur kaku di lahan Perhutani, Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor pada Jumat 23 Oktober lalu. Kondisi AAP saat ditemukan setengah telanjang dengan hanya memakai bra dan rok biru SMP.

Saat itu tak ada seorang pun yang mengetahui identitas AAP. Jenazah AAP disemayamkan dan diotopsi oleh tim forensik RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur. Hasil otopsi menunjukkan AAP digauli berkali-kali di lubang kemaluan dan duburnya oleh pelaku. (Ron/Dan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya