Liputan6.com, Jakarta - Kondisi Adrian (5), anak Susanto (28) penjual ginjal ke Presiden Joko Widodo, perlahan mulai membaik pasca dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Sebelumnya Adrian, bocah asal Pandeglang, Banten ini divonis menderita gizi buruk dan hepatitis. Sang aya yang merupakan buruh tani nekat menawarkan ginjalnya seharga Rp 1,2 miliar untuk mengobati sakit yang diderita anaknya ke Presiden Jokowi.
"Sudah lebih baik. Sudah bisa duduk, sudah bisa main setelah dirujuk di RSCM," ujar Susanto di RSCM, Jakarta, Jumat (27/11/2015).
Baca Juga
Meski sudah membaik, Susanto melanjutkan, dokter belum memperbolehkan Adrian untuk makan.
"Adrian belum boleh makan, karena masih disarankan dokter harus minum susu dulu sekarang," ungkap Susanto.
Tanggungan BPJS
Terkait persoalan biaya yang nantinya dikeluarkan, kata Susanto, saat ini masih ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Kalau biaya sendiri, masalah perbaikan gizi, masalah rawat inap di sini, ataupun rawat jalan saya masih pakai jasa BPJS sampai saat ini. Amin, BPJS itu menanggung sampai saat ini," jelas dia.
Meski demikian, masih ada kekhawatiran di benak Susanto. Pasalnya, untuk keperluan transplan tidak mendapatkan tanggungan dari BPJS. Dia masih menunggu kepastian tertulis pemerintah daerah dan pusat terkait bantuan biaya transplan putra sulungnya itu.
"Katanya biaya transplan tidak ditanggung. Walaupun katanya mau dibantu. Tapi, untuk sekarang ini sih belum ada bukti tertulisnya. Istilahnya, masih sekedar lisan, jadi bukti untuk itu belum ada," beber Susanto. (Dry/Dms)