18 Warga Bengkulu Tewas Tertimbun Longsor

Tim gabungan BPBD Kabupaten Bengkulu Utara dan Provinsi Bengkulu meluncur menuju lokasi untuk mengevakuasi korban.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 03 Des 2015, 11:09 WIB
Diterbitkan 03 Des 2015, 11:09 WIB
Ilustrasi Tanah Longsor-2
Ilustrasi Tanah Longsor

Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 18 warga Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Provinsi Bengkulu, tewas tertimbun longsor yang terjadi pada dinihari tadi pukul 01.45 WIB.

Kepala Desa Lebong Tandai, Munta Alimun, mengatakan material longsor merupakan runtuhan tebing berupa tanah merah, batu napal, dan beberapa pohon besar. Material tersebut menimpa 20 pondok kebun yang saat itu didiami warga yang sedang menunggu kebun durian.

"Data kami, ada 18 orang yang sedang berada di dalam pondok kebun. Dipastikan mereka tidak ada yang selamat karena material longsor menimbun pondok hingga ketinggan 5 meter," ujar Munta yang dihubungi lewat telepon, Kamis (3/12/2015)

Kepala unit reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Sudirman mengatakan, saat ini tim gabungan BPBD Kabupaten Bengkulu Utara dan Provinsi Bengkulu sedang meluncur menuju lokasi.

 



Jarak tempuh dari ibu kota Kabupaten Bengkulu Utara, Arga Makmur, ke lokasi 4 jam dan harus berjalan kaki selama 3 jam. Transportasi menuju lokasi hanya menggunakan kereta api mini berjenis Molek (motor lori ekspress).

Jalur Molek sendiri saat ini tidak bisa dipergunakan karena kondiri rel yang juga tertimbun longsor dan terhalang beberapa pohon tumbang. Alternatif terakhir yang hanya bisa digunakan oleh tim evakuasi BPBD adalah membawa peralatan dan bantuan logistik dengan berjalan kaki.

"Kami sedang menjangkau lokasi dan akan segera melakukan evakuasi. Data awal, 18 warga yang tertimbun itu semuanya meninggal dunia," ujar Sudirman.**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya